ZCgRxn24sMSt1P8PT34NVVluf7C7ODQ8eSh7SrtI
Bookmark

Pengertian, istilah, Jenis-jenis dan Contoh Ekspor Secara Lengkap

Pengertian ekspor ialah sebuah proses atau kegiatan transportasi komoditas barang dan produk dari sebuah negara satu menuju  negara lain. Proses kegiatan ekspor  kadang kala dilakukan oleh perusahaan dengan taraf skala bisnis yang masih terbilang kecil hingga skala menengah ke atas yang di gunakan sebagai sebuah strategi paling utama untuk dapat bersaing dikancah internasional maupun lokal. Strategi perusahaan melakukan ekspor dilakukan karena memiliki risiko yang terbilang lebih rendah dan kecil serta menggunakan modal yang tidak terlalu banyak bahkan bisa dibilang  sangat kecil selain itu ekspor lebih gampang dan mudah jika dibandingkan dengan langkah strategi yang lainnya. Adapun beberapa strategi lainnya yang memiliki dana yang tidak sedikit dan jauh lebih beresiko dibanding ekspor yaitu franchise serta strategi akuisisi.

Pengertian, istilah, Jenis-jenis dan Contoh Ekspor Secara Lengkap
Pengertian, istilah, Jenis-jenis dan Contoh Ekspor Secara Lengkap

Pengertian Ekspor Dan Jenisnya

Pengertian atau definisi ekspor secara langsung ialah cara untuk menjual suatu barang atau produk dan jasa dengan melalui jalur perantara atau melalui eksportir yang berada dalam negara lain atau sebuah tempat tujuan ekspor. Untuk penjualan ekspor ini dilakukan melalui jalur distributor serta oleh perwakilan penjualan suatu perusahaan. Memiliki keuntungan yaitu produksi berpusat di suatu negara asal dan memiliki kontrol yang baik terhadap sebuah distribusi yang lebih baik dan terpercaya. Akan tetapi memiliki sebuah kelemahan yaitu biaya atau beban transportasi yang jauh lebih tinggi dan besar untuk produk atau barang dan jasa dalam taraf skala yang besar serta adanya hambatan terhadap perdagangan selain itu juga terdapat proteksionisme dari sebuah negara tujuan ekspor.

Pengertian ekspor tidak langsung ialah sebuah cara atau langkah yang dilakukan oleh penjual dalam menjual produk atau barang dengan teknik barang atau produk dijual melalui jalur perantara atau  seorang eksportir dari negara asal lalu dijual kembali oleh seorang perantara tersebut dan melalui sebuah perusahaan manajemen ekspor dan sebuah perusahaan pengekspor produk. Cara ini memiliki kelebihan yaitu sumber daya produksi atau barang terfokus serta tidak perlu menangani sebuah ekspor secara langsung akan tetapi  memiliki sebuah kelemahan kontrol atau pengaturan terhadap jalannya distribusi barang atau produk terbilang kurang serta pengetahuan dan wawasan tentang perkembangan terhadap system operasi di negara tujuan ekspor sangat kurang.

Jenis-jenis Ekspor

Pada umumnya sebuah industri yang bergerak dalam bidang jasa menggunakan metode atau jenis ekspor secara langsung sedangkan untuk industri yang bergerak dalam bidang manufaktur lebih sering menggunakan keduanya cara tersebut baik secara tidak langsung maupun secara langsung. Dalam sebuah perencanaan ekspor hal yang perlu dilakukan ialah persiapan, berikut ini adalah beberapa tahap atau langkah persiapannya pertama mengidentifikasi pasar yang memiliki potensi tinggi, menyesuaikan antara sebuah kebutuhan pasar dengan kemampuan diri dan dengan SWOT analisis yang baik kemudian bertemu dengan eksportir atau agen, perantara serta lain-lain. Lalu mengalokasi sebuah sumber daya, itulah pengertian ekspor dan beberapa penjelasan tentangnya.

Kegiatan ekspor terbagi menjadi 2, yaitu:

Ekspor langsung
Ekspor langsung adalah cara menjual barang atau jasa melalui perantara/ eksportir yang bertempat di negara lain atau negara tujuan ekspor.[3] Penjualan dilakukan melalui distributor dan perwakilan penjualan perusahaan.[3][4] Keuntungannya, produksi terpusat di negara asal dan kontrol terhadap distribusi lebih baik. Kelemahannya, biaya transportasi lebih tinggi untuk produk dalam skala besar dan adanya hambatan perdagangan serta proteksionisme.

Ekspor tidak langsung
Ekspor tidak langsung adalah teknik di mana barang dijual melalui perantara/eksportir negara asal kemudian dijual oleh perantara tersebut.[3] Melalui, perusahaan manajemen ekspor ( export management companies ) dan perusahaan pengekspor ( export trading companies ).[4] Kelebihannya, sumber daya produksi terkonsentrasi dan tidak perlu menangani ekspor secara langsung. Kelemahannya, kontrol terhadap distribusi kurang dan pengetahuan terhadap operasi di negara lain kurang.

Umumnya, industri jasa menggunakan ekspor langsung sedangkan industri manufaktur menggunakan keduanya.

Manfaat Ekspor

ekspor imporManfaat ekspor sebenarnya cukup banyak bagi bangsa dan negara, karena dengan ekspor devisa suatu negara dapat naik. Hubungan kerjasama ekspor dan impor memiliki peran yang penting untuk mengembangkan kondisi keuangan atau ekonomi sebuah negara. Membeli atau menjual beberapa jenis produksi barang atau jasa akan sangat bermanfaat untuk semua negara termasuk negara berkembang dan negara maju. Berikut ini adalah manfaat dari melakukan kerjasama ekspor dan Impor.

1. Meningkatkan Daya Saing
Bagi negara yang melakukan perdagangan baik ekspor maupun impor maka akan memiliki keuntungan dalam meningkatkan daya saing. Jika sebuah negara memiliki produk sama dengan jumlah yang melimpah maka perlu meningkatkan persaingan bisnis dengan melakukan transaksi penjualan ke luar negeri. Produk itu akan bersaing di negara tujuan dengan keanekaragaman produk yang lebih besar. Jadi, ekspor dan impor akan membantu produsen atau pengusaha untuk bersaing dengan produl lain dalam hal kualitas maupun kuantitas.

2. Meningkatkan Keuntungan Bisnis
Mendapatkan keuntungan besar dalam bisnis menjadi salah satu langkah yang dilakukan oleh semua produsen. Menjual produk ke luar negeri akan meningkatkan keuntungan karena ada perbedaan nilai mata uang dan kondisi ekonomi. Misalnya jika sebuah kerajinan yang dijual di dalam negeri hanya memiliki nilai Rp100,000, (karena terlalu banyak produk sejenis), maka di luar negeri produk bisa diekspor dengan nilai penjualan lebih dari Rp.1.000.000. Kondisi ini akan membuat produsen memiliki keuntungan yang lebih besar.

3. Meningkatkan Skala Produksi
Melakukan ekspor dan impor bagi sebuah negara juga penting untuk meningkatkan skala produksi. Jika skala produksi semakin tinggi maka peluang keuntungan yang didapatkan juga akan semakin tinggi. Laju produksi yang semakin tinggi akan sesuai dengan biaya yang berhubungan untuk menurunkan biaya produksi karena ada penghematan yang bisa dilakukan untuk proses tersebut.

4. Membuka Peluang Pasar yang Luas
Jika sebuah negara terlibat dalam sebuah hubungan ekpor dan impor maka produsen dari negara tersebut akan bisa melihat tren pasar yang memberikan keuntungan untuk bisnis. Mengambil keuntungan dari proses ekspor akan membuat produsen bisa menemukan pasar yang lebih luas. Dengan cara ini maka produsen dari sebuah negara bisa menemukan pasar yang lebih luas dan menjadi pemimpin dalam pasar tersebut.

5. Menghindari Pasar Domestik yang Terlalu Tinggi
Menghindari pasar domestik menjadi salah satu alasan produsen melalukan ekspor. Langkah ini dilakukan untuk mendapatkan akses penjualan dengan angka tinggi dan keuntungan yang lebih maksimal. Beberapa produsen lebih senang dengan pasar ini karena bisa mendapatkan keuntungan sepanjang tahun.

6. Meningkatkan Nilai Investasi
Ada berbagai jenis produk dan jasa yang terus berkembang setiap saat. Semua negara menjadi pesaing untuk negara yang lebih kuat. Namun ekspor dan impor tetap menjadi aktifitas perdagangan internasional yang bisa meningkatkan nilai investasi pada sebuah negara. Cara ini akan membuat sebuah negara bisa mendapatkan keuntungan ganda dari proses ekspor dan impor.

7. Meningkatkan Hubungan Kerjasama Internasional
Ekspor dan impor juga menjadi salah satu langkah yang penting untuk meningkatkan hubungan kerjasama. Sebuah negara yang tidak memiliki produk tertentu harus mendatangkan produk itu dari luaar negeri, begitu juga sebaliknya. Aktifitas ini akan diatur oleh peraturan yang menghubungkan dari satu negara ke negara lain. Kesepakatan perdagangan internasional inilah yang meningkatkan hubungan kerjasama antar negara.

Ekspor dan impor menjadi salah satu kegiatan perdagangan dunia yang banyak mempengaruhi sistem ekonomi pada sebuah negara. Bahkan dampak ini juga dirasakan oleh Indonesia. Kemampuan untuk menghadapi dampak positif dan negatif bagi pelaku perdagangan internasional harus dibaca secara cerdas.

Tahap-tahap Ekspor 

Dalam perencanaan ekspor perlu dilakukan berbagai persiapan, berikut ini 4 langkah persiapannya:
  1. Identifikasi pasar yang potensial
  2. Penyesuaian antara kebutuhan pasar dengan kemampuan, SWOT analisis
  3. Melakukan Pertemuan, dengan eksportir, agen, dll
  4. Alokasi sumber daya.

Komoditi ekspor Indonesia

Sepuluh komoditi ekspor utama Indonesia adalah Tekstil dan Produk Tekstil (TPT), produk hasil hutan, elektronik, karet dan produk karet, sawit dan produk sawit, otomotif, alas kaki, udang, kakao dan kopi Namun, pasar internasional semakin kompetitif sehingga sepuluh komoditas ekpor utama Indonesia terdiversifikasi. Komoditas lainnya, yaitu makanan olahan, perhiasan, ikan dan produk ikan, kerajinan dan rempah-rempah, kulit dan produk kulit, peralatan medis, minyak atsiri, peralatan kantor dan tanaman obat.

Pada tahun 2011, industri menyumbang US$ 122 miliar atau sebesar 60 persen dari total nilai ekspor. Sektor nonmigas lainnya, yaitu pertanian dan pertambangan, masing-masing menyumbang 2,54 persen dan 17,02 persen dari keseluruhan ekspor. Sementara itu ekspor sektor migas hanya mencapai US$ 41 miliar atau sebesar 20,43 persen dari total ekspor.

Kesalahan umum Ekspor 

Ada beberapa kesalahan umum yang sering dilakukan oleh perusahaan yang baru melakukan ekspor, yaitu :
  1. Tidak melakukan penyelidikan yang lengkap sebelum melakukan ekspor.
  2. Tidak melakukan konsultasi terlebih dahulu.

Istilah-istilah Ekspor 

Berikut adalah istilah-istilah ekspor yang sering digunakan:[15]

Air waybill
Suatu kontrak mutlak yang dikeluarkan perusahaan angkutan udara.

Bill of lading (B/L)
Surat tanda terima barang yang dimuat di atas kapal dan merupakan bukti kepemilikan atas barang serta perjanjian pengangkutan barang melalui laut.

Invoice 
Faktur atau nota yang berisi harga dan jumlah barang serta total harga.

C&F (Cost and Freight) 
Seluruh biaya produksi dan pengapalannya masuk dalam harga barang.

Clearance 
  1. hak kapal untuk meninggalkan pelabuhan.
  2. Izin berangkat kapal dari pelabuhan.
  3. Izin mengeluarkan barang dari pabean.
Consignee 
Nama dan alamat penerima barang atau pembelinya.

F. O. B (free on board) 
Suatu kewajiban penjual hanya sebatas sampai pelabuhan pengirim

Packing list 
Faktur atau nota yang berisi jumlah dan berat barang (berat bersih dan berat kotor)

Commodity
Barang yang merupakan hasil pertanian, namun saat ini disebut produk.

Phytosanitary certificate 
Sebuah surat yang dikeluarkan oleh lembaga karantina hewan dan tumbuhan, Departemen Pertanian Republik Indonesia. Proses mendapatkannya melalui serangkaian prosedur dan uji laboratorium, agar tidak terjadi penyebaran penyakit antar negara maupun antar pulau di Indonesia (surat karantina antar pulau)

Weight
Berat kotor suatu barang yang menyangkut isi dan pembungkusnya.

Jenis Barang Ekspor 

Berikut adalah jenis-jenis barang yang di ekspor dan impor Indonesia :

1. Hasil Industri
Di Indonesia terdapat bebagai jenis industri, seperti:
  1. Semen
  2. Tekstil
  3. Kain Batik
  4. Kertas
  5. Rokok
  6. Kayu Lapis
  7. Garam
  8. Besi Baja
  9. Sepatu dan Sandal
  10. dan Kerajinan Ayaman

Batik merupakan salah satu kerajinan Indonesia yang banyak
diminati masyarakat luar negeri

2. Hasil Pertanian
Hasil pertanian terdiri dari:
  1. Komoditas ekspor dari hasil pertanian
  2. Komoditas ekspor dari hasil perkebunan
  3. Komoditas ekspor dari hasil kehutanan
  4. Komoditas ekspor dari hasil perternakan
  5. Komoditas ekspor dari hasil perikanan

3. Hasil Pertambangan
Hasil pertembangan terdiri dari migas dan non-migas. Komoditas ekspor migas yakni minyak bumi dan gas alam. Minyak bumi yang diekspor berupa minyak mentah. Sedangkan non-migas terdiri dari batu bara, logam, emas, perak, aluminium, besi, timah dan nikel.

Jenis Barang Impor :

1. Barang Konsumsi
Barang konsumsi terdiri dari makanan, minuman. makanan yang sudah diawetkan sehingga tahan lama, daging, susu dan buah-buahan.

2. Bahan Baku
Bahan Baku terdiri dari bahan baku industri pangan dan minuman, suku cadang dan bahan kimia sebagai bahan industri.

3. Barang Industri
Barang Industri terdiri dari mesin pembangkit tenaga listrik, alat telekomunikasi, peralatan listrik, alat pengangkutan dan mesin industri.

4. Jasa
Jasa terdiri dari tenaga kerja, misalkan konsultan, instruktur dan tenaga ahli di bidang tertentu.


Pencarian yang paling banyak dicari
  • contoh ekspor
  • pengertian ekspor dan impor beserta contohnya
  • pengertian ekspor menurut para ahli
  • tujuan ekspor dan impor
  • pengertian impor
  • materi ekspor impor
  • kegiatan ekspor impor
  • contoh ekspor tidak langsung
Post a Comment

Post a Comment