ZCgRxn24sMSt1P8PT34NVVluf7C7ODQ8eSh7SrtI
Bookmark

Materi Partikel Dasar Penyusun Atom kelas 10 SMA/MA + Latihan Soal

Pembahasan Partikel Dasar Penyusun Atom kelas 10 SMA/MA - Hai adik adik yang baik, nah pada kesempatan kali ini kakak ingin memebagikan materi atau modul pembelajaran dari pemebahasan Partikel Dasar Penyususn Atom untuk adik adik yang duduk dibangku kelas X SMA/MA, Materi ini sudah kakak lengkapi dengan latihan soal serta pembahasan. Semoga dengan adanya materi ini bisa membantu adik adik semangat!!

Pembahasan Partikel Dasar Penyusun Atom kelas 10 SMA/MA + Latihan Soal
Pembahasan Partikel Dasar Penyusun Atom kelas 10 SMA/MA + Latihan Soal

A. Tujuan Pembelajaran

Setelah kegiatan pembelajaran 2 ini diharapkan kalian memiliki kemampuan:
  1. Menjelaskan eksperimen yang mendukung penemuan elektron, inti atom, proton dan neutron
  2. Menentukan Notasi nuklida berdasarkan jumlah proton, elektron dan neutron
  3. Membandingkan perbedaan antara isotop, isobar dan isoton

B. Uraian Materi

Berdasarkan perkembangan teori atom yang sudah kalian pelajari sebelumnya,dapat disimpulkan bahwa di dalam atom terdapat inti atom dan partikel-partikel yang menyusunnya. Partikel – partikel tersebut antara lain; elektron,proton dan neutron.

1. Penemuan Elektron
Pernahkah kalian memperhatikan tabung televisi? Tabung televisi merupakan tabung sinar katode. Percobaan tabung sinar katode pertama kali dilakukan oleh William Crookes (1875). Hasil eksperimennya yaitu ditemukannya seberkas sinar yang muncul dari arah katode menuju ke anode yang disebut sinar katode. George Johnstone Stoney (1891) yang mengusulkan nama sinar katode disebut “elektron“. Kelemahan dari Stoney tidak dapat menjelaskan pengaruh elektron terhadap perbedaan sifat antara atom suatu unsur dengan atom dalam unsur lainnya. Antoine Henri Becquerel (1896) menentukan sinar yang dipancarkan dari unsur- unsur radioaktif yang sifatnya mirip dengan elektron. Joseph John Thomson (1897) melanjutkan eksperimen William Crookes. yaitu pengaruh medan listrik dan medan magnet dalam tabung sinar katode.

Gambar 2.1 Percobaan Sinar Katoda J.J Thomson
Gambar 2.1 Percobaan Sinar Katoda J.J Thomson

Hasil percobaan J.J. Thomson menunjukkan bahwa sinar katode dapat dibelokkan ke arah kutub positif medan listrik. Hal ini membuktikan terdapat partikel bermuatan negatif dalam suatu atom.Besarnya muatan dalam elektron ditemukan oleh Robert Andrew Milikan (1908) melalui percobaan tetes minyak Milikan seperti gambar berikut.
Gambar 2.2. Percobaan tetes Minyak Milikan
Gambar 2.2. Percobaan tetes Minyak Milikan

Minyak disemprotkan ke dalam tabung yang bermuatan listrik. Akibat gaya tarik gravitasi akan mengendapkan tetesan minyak yang turun. Apabila tetesan minyak diberi muatan negatif maka akan tertarik ke kutub positif medan listrik. Dari hasil percobaan Milikan dan Thomson diperoleh muatan elektron –1 dan massa elektron 0, sehingga elektron dapat dilambangkan

2. Penemuan Proton
Jika massa elektron 0 berarti suatu partikel tidak mempunyai massa. Namun pada kenyataannya partikel materi mempunyai massa yang dapat diukur dan atom bersifat atom itu netral. Bagaimana mungkin atom itu bersifat netral dan mempunyai massa, jika hanya ada elektron saja dalam atom?
Eugene Goldstein (1886) melakukan eksperimen dari tabung gas yang memiliki katode, yang diberi lubang - lubang dan diberi muatan listrik.
Gambar 2.3. Percobaan Goldstein
Gambar 2.3. Percobaan Goldstein
Hasil eksprerimen tersebut membuktikan bahwa pada saat terbentuk elektron yang menuju anode, terbentuk pula sinar positif yang menuju arah berlawanan melewati lubang pada katode. Setelah berbagai gas dicoba dalam tabung ini, ternyata gas hidrogenlah yang menghasilkan sinar muatan positif yang paling kecil baik massa maupun muatannya, sehingga partikel inidisebut dengan proton. Massa proton = 1 sma (satuan massa atom) dan muatan proton = +1.

3. Penemuan Inti Atom
Setelah penemuan proton dan elektron, Ernest Rutherford melakukan penelitian penembakan lempeng tipis emas. Jika atom terdiri dari partikel yang bermuatan positif dan negatif maka sinar alfa yang ditembakkan seharusnya tidak ada yang
 
diteruskan/menembus lempeng sehingga muncullah istilah inti atom. Ernest Rutherford dibantu oleh Hans Geiger dan Ernest Marsden (1911) menemukan konsep inti atom didukung oleh penemuan sinar X oleh WC. Rontgen (1895) dan penemuan zat radioaktif (1896). Percobaan Rutherford dapat digambarkan sebagai berikut.
Gambar 2.4 Percobaan Penembakan Sinar Alfa Rutherford
Gambar 2.4 Percobaan Penembakan Sinar Alfa Rutherford
Percobaan Rutherford, hamburan sinar alfa oleh lempeng emas. Hasil percobaan ini membuat Rutherford menyatakan hipotesisnya bahwa atom tersusun dari inti atom yang bermuatan positif dan dikelilingi elektron yang bermuatan negatif, sehingga atom bersifat netral. Massa inti atom tidak seimbang dengan massa proton yang ada dalam inti atom, sehingga dapat diprediksi bahwa ada partikel lain dalam inti atom.

4. Penemuan Neutron
Prediksi dari Rutherford memacu W. Bothe dan H. Becker (1930) melakukan eksperimen penembakan partikel alfa pada inti atom berilium (Be) dan dihasilkan radiasi partikel berdaya tembus tinggi. Eksperimen ini dilanjutkan oleh James Chadwick (1932).
Gambar 2.5 Percobaan Chadwick
Gambar 2.5 Percobaan Chadwick
Chadwick mengamati bahwa berilium yang ditembak dengan partikel α memancarkan suatu partikel yang mempunyai daya tembus yang sangat tinggi dan tidak dipengaruhi oleh medan magnet maupun medan listrik. Partikel ini bersifat netral atau tidak bermuatan. Partikel ini kemudian diberi nama neutron dan dilambangkan dengan
 
Sifat-sifat neutron adalah :
  • Tidak bermuatan karena sinar neutron dalam medan listrik ataupun medan magnet tidak dibelokkan ke kutub positif dan negatif.
  • Mempunyai massa yang hampir sama dengan massa atom, yaitu 1,675 x 10-24 g atau 1,0087 sma.
5. Notasi Atom
a. Nomor Atom
Nomor atom menunjukkan jumlah muatan positif dalam inti (jumlah proton). menurut Hendry Moseley (1887-1915) jumlah muatan positif setiap unsur bersifat karakteristik. Jadi unsur yang berbeda akan mempunyai nomor atom yang berbeda. untuk jumlah muatan positif (nomor atom) diberi lambang Z diberi lambang Z. Jika atom bersifat netral maka jumlah muatan positif (proton)sama dengan jumlah muatan negatif (elektron), jadi nomor atom = jumlah proton = jumlah elektron. Z = np = ne , dimana n = Jumlah. Jika atom membentuk ion maka Z tidak sama dengan ne.
Ion adalah atom yang bermuatan karena kekurangan elekton (ion positif) atau kelebihan elektron (ion negatif).
= Ion negatif dengan muatan –n
= Ion positif dengan muatan +n

b. Nomor Massa
Berdasarkan percobaan tetes Millikan ditemukan seperti tabel:

Tabel 2.1. Massa dan muatan proton, elektron dan neutron
Tabel 2.1. Massa dan muatan proton, elektron dan neutron

Atom terdiri dari proton, neutron dan elektron. Massa atom = (massa p + massa n) + massa e. Dari tabel massa elektron jauh lebih kecil dibandingkan massa neutron dan proton, maka massa elektron diabaikan. dengan demikian  massa atom = massa p + massa n. Massa atom dinyatakan sebagai nomor massa dan dilambangkan A. 


6. Isotop, Isobar dan Isoton
Dalam ilmu kimia dasar, kita akan menjumpai tiga istilah yakni isotop, isobar dan isoton. Apa itu? Apa maknanya? Nah, di halaman ini kita akan mempelajari ketiga istilah tersebut beserta contoh dan fungsinya.
Pembahasan tentang isotop, isobar dan isoton merupakan pembahasan dasar dalam ilmu kimia yang kita masukan dalam Bab 01 struktur atom. Silahkan buka kategori tersebut di dalam situs ini bila ingin melihat pembahasan sebelumnya.

a. Isotop
Isotop adalah atom-ataom yang memiliki nomor atom yang sama namun memiliki nomor massa yang berbeda. Dengan kata lain sebuah unsur yang memiliki jumlah proton dan elektron sama dapat memiliki jumlah neutron yang berbeda, itulah yang dinamakan dengan isotop.

Gambar 2.6 Isotop
Gambar 2.6 Isotop

b. Isobar
Isobar adalah unsur atomnya berbeda namun memiliki nomor massa yang sama. Hal ini dinamakan isobar.

Gambar 2.7 Isobar
Gambar 2.7 Isobar


c. Isoton
Isoton adalah unsur - unsur berbeda namun memiliki jumlah neutron yang sama.
Gambar 2.8 Isoton
Gambar 2.8 Isoton

C. Rangkuman

Atom demikian kecil sehingga tidak dapat dilihat walaupun dengan mikroskop. Akan tetapi sifat atom dapat dipelajari dari gejala yang timbul bila diberi medan listrik, medan magnet, atau cahaya. Dari gejala tersebut telah dibuktikan bahwa atom terdiri atas inti atom yang bermuatan positif karena didalamnya terdapat proton, dan neutron serta elektron yang mengelilingi inti atom yang disebut partikel dasar pembentuk atom.
  1. Penemuan Elektron dilakukan oleh J.j Thomson dengan percobaan Tabung Sinar Katoda
  2. Penemuan adanya inti atom dilakukan oleh Rutherford melalaui percobaan Penembakan lempeng tipis logam dengan sinar alfa
  3. Penemuan Proton dilakukan oleh Goldstein dengan percobaan Tabung Sinar Terusan
  4. Penemuan Neutron dilakukan oleh James Chadwick dengan percobaan penembakan sinar alfa pada Berelium (Be)
Notasi Atom


Isotop adalah atom –atom yang mempunyai jumlah proton (nomor atom ) sama. Isobar adalah atom – atom yang mempunyai nomor massa sama dan Isoton adalah atom – atom yang mempunyai jumlah neutron yang sama.

Pilihlah Jawaban yang Tepat !

1.Partikel bermuatan positif yang terdapat dalam inti atom adalah . . . .
A. proton
B. inti atom
C. neutron
D. elektron
E. atom
Pembahasan :
Percobaan Rutherford, hamburan sinar alfa oleh lempeng emas. Hasil percobaan ini membuat Rutherford menyatakan hipotesisnya bahwa atom tersusun dari inti atom yang bermuatan positif dan dikelilingi elektron yang bermuatan negatif, sehingga atom bersifat netral

2. Partikel dasar penyusun atom terdiri atas proton, neutron, dan elektron. Muatan listrik partikel dasar tersebut berturut-turut adalah ....
A.  -1, +1, 0
B.  +1, -1, 0
C.  +1, 0, -1
D.  -1, 0, +1
E.  0, -1, +1
Pembahasan :
Berdasarkan percobaan tetes Millikan ditemukan seperti tabel:




3. Pernyataan berikut yang tidak benar adalah ....
A. elektron ditemukan oleh J.J. Thomson
B. sinar terusan bermuatan positif
C. inti atom ditemukan oleh Niels Bohr
D. inti atom bermuatan positif
E. sinar katoda bermuatan negatif
Pembahasan :
Inti atom ditemukan oleh Rutherford bukan Niels Bohr
 
4. Partikel berikut yang muatannya sebesar dan bermassa 1 sma adalah
...
A. elektron
B. proton
C. neutron
D. partikel alfa
E. proton dan elektron
Pembahasan :
Sudah jelas bahwa partikel dasar penyusun atom yang mempunyai muatan sebesar 1,6 × 10-19 C dan bermassa 1 sma adalah proton dan elektron

5. Partikel dasar dalam atom terdiri dari ....
A. Proton, elektron, dan positron
B. Proton, neutron, dan nukleon
C. Proton, elektron, dan neutron
D. Positron, nukelon, dan elektron
E. Neutron, nukleon, dan elektron
Pembahasan :
Sudah jelas bahwa partikel dasar penyusun atom adalah proton, elektron dan neutron

6. Kalium mempunyai nomor atom 19 dan nomor massa 39. Jumlah elektron pada ion Kalium adalah ....
A. 21
B. 20
C. 19
D. 18
E. 17
Pembahasan :
Jumlah elektron atom dalam keadaan netral sama dengan jumlah proton (nomor atom) dalam hal ini sama dengan 19
 
7. Pada isotop unsurjumlah proton dan neutron kedua unsur
 
secara berturut – turut adalah ....
A. (26 , 26) : (88 , 88)
B. (26 , 26) : (88 , 138)
C. (26 , 30) : (88 , 266)
D. (26 , 30) : (88 , 138)
E. (26 , 56) : (88 , 138)
Pembahasan :
Jumlah proton sama dengan nomor atom,jumlah neutron = nomor massa – nomor atom
Untuk atom Fe proton = 26, neutron = 56 -26 = 30
Untuk atom Ra proton = 88, neutron = 226 -88 = 138
 
8. Lambang suatu unsurdapat disimpulkan bahwa pada satu atom unsur X mempunyai. ..
 A. 18 neutron dan 18 proton
B. 22 neutron dan 22 proton
C. 40 proton dan 18 elektron
D. 18 proton dan 22 neutron
E. 18 neutron, 22 proton, dan 22 elektron
Pembahasan :
Mempunyai Proton = 18, elektron 18 dan neutron = 40 -18

9. Atom X mempunyai 10 elektron dan 12 neutron. Nomor massa unsur X itu adalah....
A. 2
B. 10
C. 12
D. 22
E. 24
Pembahasan :
Nomor massa (A) atom X = Z (nomor atom /jumlah elektron dalam keadaan netral) + n A = 10 + 12 = 22

10. Unsur X mempunyai 10 proton dan 12 neutron, sedangkan unsur Y mempunyai nomor massa 23 dan nomor atom 11. Kedua atom tersebut merupakan ....
A. Isotop
B. Isobar
C. Isoton
D. Isokhor
E. Isomer
Pembahasan :
Jumlah neutron unsur X = 12, jumlah neutron unsur Y = 23 – 11 = 12
Unsur X dan Y mempunyai jumlah neutron yang sama yaitu 12 oleh karena itu kedua unsur ini disebut isoton

Post a Comment

Post a Comment