ZCgRxn24sMSt1P8PT34NVVluf7C7ODQ8eSh7SrtI
Bookmark

Materi Mengklasifikasikan Tujuaan, Manfaat, Dan Fungsi Pameran Seni Rupa Mapel Seni Budaya kelas 10 SMA/MA

Materi Mengklasifikasikan Tujuaan, Manfaat, Dan Fungsi Pameran Seni Rupa Mapel Seni Budaya kelas 10 SMA/MA - Halo adik adik yang baik apa kabar? semoga dalam keadaan baik baik saja, nah pada kesempatan yang baik ini kakak ingin membagikan kepada adik adik mengenai materi yang telah kakak susun yaitu materi tentang Mengklasifikasikan Tujuaan, Manfaat, Dan Fungsi Pameran Seni Rupa dari Mapel Seni Budaya pembahasan Seni Rupa untuk adik adik kelas 10 SMA/MA. Semoga bermanfaat yah.

Materi Mengklasifikasikan Tujuaan, Manfaat, Dan Fungsi Pameran Seni Rupa Mapel Seni Budaya kelas 10 SMA/MA
Materi Mengklasifikasikan Tujuaan, Manfaat, Dan Fungsi Pameran Seni Rupa Mapel Seni Budaya kelas 10 SMA/MA

A. Tujuan Pembelajaran 

1. Peserta didik dapat memahami materi pameran seni rupa. 
2. Peserta didik dapat memahami tentang panitia pameran seni rupa, proposal pameran seni rupa, kurasi pameran seni rupa, aktivitas diskusi dan nilai pameran seni rupa 

B. Uraian Materi 

1. Materi Pameran  

Materi pameran seni rupa di sekolah terdiri dari tiga sumber.  
  • Pertama adalah koleksi karya tugas-tugas siswa terbaik (seni lukis, desain, dan kria atau karya yang lain) yang dipilih oleh guru dan dikoleksi selama 1 semester.  
  • Kedua, adalah karya-karya siswa yang dibuat atas kehendak sendiri, di luar tugas yang diberikan oleh guru di sekolah.  
  • Ketiga, adalah karya-karya siswa yang memenangkan lomba kesenirupaan (seni lukis, desain, kria, logo, animasi, dan lain-lain) baik dalam tingkat lokal, nasional, maupun internasional, yang pernah diraih oleh siswa yang sedang belajar efektif di sekolah yang mengadakan pameran.  
Materi pameran mencerminkan juga perkembangan kebudayaan masa kini, di mana karya-karya seni rupa telah menggunakan media dan teknologi baru, yang telah dipraktikkan oleh sebagian siswa (khususnya para siswa yang bersekolah di kotakota besar Indonesia), yakni seni di zaman elektronik, (mungkin belum diajarkan di sekolah). Seperti computer art, video art, web art, vector art, digital painting, dan lainlain, sehingga pengunjung pameran mendapatkan sajian yang baru dengan wawasan seni masa kini. 

 
2. Panitia Pameran 

 Untuk mencapai tujuan pameran kita perlu bekerjasama dan membagi tugas sesuai kebutuhan (sangat tergantung dari apa yang dipamerkan, di mana pameran diselenggarakan, dan siapa yang akan menyaksikan pameran tersebut). Dengan demikian volume pekerjaanlah yang akan menentukan jumlah dan susunan panitia. Biasanya, untuk pameran tingkat sekolah, struktur panitia yang sederhana sudah memadai. Terdiri dari Ketua, Sekretaris, Bendahara, dan sejumlah seksi-seksi: ada yang mengurusi materi pameran (misalnya lukisan, karya desain, kria), display atau kelompok kerja pemajangan karya, penata cahaya (mengurusi pencahayaan karya dan ruang pameran). Pembuatan katalog (kelompok kerja yang mengurusi data karya, biografi pameris, desain dan layout, pencetakan) kuratorial (penulisan naskah yang memberikan informasi tentang karya-karya yang dipamerkan dan dimuat di katalog). Pembuatan label (informasi singkat mengenai materi pameran: judul, tahun penciptaan, media, ukuran, pencipta). Di samping itu ada juga seksi sponsor atau pencarian dana, sekaligus bertugas mencari pembicara dari kalangan perupa pada kegiatan diskusi (diskusi biasanya dilaksanakan 1 hari menjelang hari penutupan pameran), termasuk memilih “tokoh” yang meresmikan pembukaan pameran. Seksi dokumentasi, publikasi (pembuatan poster, spanduk), konsumsi, perlengkapan, keamanan, dan seksi acara, baik dalam pembukaan pameran, pelaksanaan diskusi, dan penutupan pameran. Seksi lain yang diperlukan dapat ditambahkan pada struktur panitia pameran sesuai kebutuhan. Untuk menjalankan tugastugas kepanitiaan, administrasi, rapat, dan kegiatan lainnya, diperlukan ruangan khusus sebagai kantor atau ruang kerja Panitia Pameran. 
 
Gambar 06. Suasana pameran seni patung 
Sumber: saraswati.co.id 


 
3. Proposal Pameran 

 Banyak format penulisan proposal yang dapat digunakan, namun pada hakikatnya, inti dari proposal ialah latar belakang pameran, dasar acuan kegiatan pameran, tujuan pameran, hasil dan dampak pameran yang diharapkan, tema pameran, waktu dan tempat, tata tertib dan lain-lain. Biasanya proposal dibuat untuk kepentingan mendapatkan ijin kegiatan, dari pihak sekolah/keamanan, pencarian sponsor, informasi bagi orang tua siswa, informasi bagi pers, dan pihak-pihak lain yang menjadi mitra kerja penyelenggaraan pameran. Oleh karena itu kualitas penulisan dan tampilan suatu proposal pameran usahakan seoptimal mungkin, untuk mendapatkan simpati dan dukungan dari berbagai kalangan. 

Baca juga - Soal Pameran Seni Rupa

4. Kurasi Pameran 
 
 Kurasi pameran biasanya ditulis kurator seni rupa, guru seni budaya (seni rupa), dan dapat pula ditulis oleh siswa yang berbakat menulis kritik seni. Penulisan informatif tentang koleksi materi pameran (seni lukis, seni grafis, desain, kria, dan lain-lain), agar mudah dipahami oleh pengunjung pameran. Baik dari aspek konseptual, aspek visual, aspek teknik artistik, aspek estetik, aspek fungsional, maupun aspek nilai seni, desain, atau kria yang dipamerkan. Fungsi seorang kurator antara lain menganalisis berbagai factor keunggulan seni yang dipamerkan, di samping menunjukkan pula kecenderungan kreatif peserta pameran, baik untuk bidang seni lukis, desain, atau kria. Sehingga pengunjung mendapatkan bahan banding untuk mengapresiasi karya yang diamatinya. Artikel kurasi pameran dimuat dalam katalog pameran, sehingga isinya menjadi topik bahasan yang menarik dalam aktivitas diskusi yang dilaksanakan. 
 
Gambar 07. Suasana pameran seni lukis 
Sumber: outftheboxindonesian.workpress.com 
4. Aktivitas Diskusi 
 
 Kegiatan diskusi diselenggarakan sebagai rangkaian kegiatan pameran. Tujuannya adalah pengembangan wawasan dan sikap apresiatif. Bagi pameris adalah ajang evaluatif (mendapatkan masukan dari peserta diskusi) dan sekaligus sebagai peluang menjelaskan gagasan dan tujuan seni yang diciptakannya, alia pertanggunggjawaban karya. Sebagai pembicara utama, biasanya dipilih pekritik seni rupa, atau tokoh lain yang dipandang layak karena keahliannya telah diakui ditengah masyarakat. Pembicara menyampaikan makalah sebagai topik kajian diskusi (makalah dibagikan kepada semua peserta). Diskusi dipandu oleh moderator (yang berwawasan seni baik), bisa oleh siswa, perupa, atau guru seni budaya. Kegiatan diskusi dikelola olah panitia pameran, dan didokumentasikan dalam bentuk cacatan tertulis, audio, foto, video, atau film, sesuai kemampuan panitia pameran. 
5. Nilai Pameran 
 
 Aktivitas pameran seni rupa murni, desain, dan kria adalah bagian akhir dari suatu kegiatan pembelajaran. Dalam kegiatan pameran terdeteksi potensi kesenirupaan setiap sekolah. Mungkin sekolah tertentu kuat dalam hal seni lukis, sementara sekolah lain menonjol dalam aktivitas desain, dan yang lain lagi menghasilkan karya-karya kria yang mengagumkan. Atau prestasi bisa jadi variasi dari ketiga bidang seni rupa itu. Namun yang lebih penting dipahami dalam arti pembelajaran seni budaya, pameran adalah melatih kemampuan siswa bekerja sama, berorganisasi, berpikir logis, bekerja efesien dan efektif dalam penyelenggaraan pameran seni rupa. Sehingga nilai pameran, tujuan, sasaran, dan tema pameran tercapai dengan baik. Bila hal ini terjadi, guru seni budaya dengan sendirinya memberikan nilai “sangat memuaskan” atau nilai A. 


C. Rangkuman 

1. Materi Pameran 

Materi pameran seni rupa terdiri dari tiga sumber. Pertama adalah koleksi karya tugas-tugas siswa terbaik (seni lukis, desain, dan kria atau karya yang lain) yang dipilih oleh guru dan dikoleksi selama 1 semester. Kedua, adalah karya-karya siswa yang dibuat atas kehendak sendiri, di luar tugas yang diberikan oleh guru di sekolah. Hendaknya materi pameran mencerminkan juga perkembangan kebudayaan masa kini, dimana karya-karya seni rupa telah menggunakan media dan teknologi baru, sehingga pengunjung pameran mendapatkan kajian yang baru dengan wawasan seni masa kini. 
 
2. Panitia Pameran 
 
 Untuk mencapai tujuan pameran kita perlu bekerjasama dan membagi tugas sesuai kebutuhan, volume pekerjaanlah yang akan menentukan jumlah dan susunan panitia. Biasanya, bentuknya untuk tingkat sekolah, struktur panitia yang sederhana sudah memadai. Terdiri dari Ketua, Sekretaris, Bendahara, dan sejumlah seksi-Seksi: ada yang mengurusi materi. Pembuatan katalog (kelompok kerja yang mengurusi data karya, biografi pameris, desain dan layout, pencetakan) kuratorial (penulisan naskah yang memberikan informasi tentang karya-karya yang dipamerkan dan dimuat di katalog). Pembuatan label (informasi singkat mengenai materi pameran: judul, tahun penciptaan, media, ukuran, pencipta). 

Baca juga - Soal Analisis Alat Musik Tradisional

 
3. Proposal Pameran 
 
Banyak format penulisan proposal yang dapat digunakan, namun padahakikatnya, inti dari proposal ialah latar belakang pameran, dasar acuan kegiatan pameran, tujuan pameran, hasil dan dampak pameran yang diharapkan, tema pameran, waktu dan tempat, tata tertib dan lainlain. Oleh karena itu kualitas penulisan dan tampilan suatu proposal pameran usahakan seoptimal mungkin, untuk mendapatkan simpati dan dukungan dari berbagai kalangan. 
 

D. Penugasan Mandiri 

Setelah kalian membuat proposal pameran seni rupa, cobalah diskusikan dengan teman sekelas bagaimana konsep dalam proposal yang dibuat oleh kalian masingmasing. Setelah diskusi, buatlah laporan dalam bentuk tulisan di buku catatan masingmasing.  

E. Latihan Soal 

  1. Materi pameran seni rupa ada tiga sumber sebutkan secara singkat? 
  2. Sebutkan susunan kepanitian kegiatan pameran seni rupa di sekolah Anda? 
  3. Pada penulisan proposal pameran format penulisan proposal apa yang dapat digunakan? 
  4. Apakah fungsi kurator pada sebuah kegiatan pameran? 
Pembahasan dan Jawaban Latihan 
  1. Materi pameran seni rupa terdiri dari tiga sumber. Pertama adalah koleksi karya tugas-tugas siswa terbaik (seni lukis, desain, dan kria atau karya yang lain) yang dipilih oleh guru dan dikoleksi selama 1 semester. Kedua, adalah karya-karya siswa yang dibuat atas kehendak sendiri, di luar tugas yang diberikan oleh guru di sekolah. Hendaknya materi pameran mencerminkan juga perkembangan kebudayaan masa kini, dimana karya-karya seni rupa telah menggunakan media dan teknologi baru, sehingga pengunjung pameran mendapatkan kajian yang baru dengan wawasan seni masa kini. 
  2. Terdiri dari Ketua, Sekretaris, Bendahara, dan sejumlah seksi-Seksi: ada yang mengurusi materi. Pembuatan katalog (kelompok kerja yang mengurusi data karya, biografi pameris, desain dan layout, pencetakan) kuratorial (penulisan naskah yang memberikan informasi tentang karya-karya yang dipamerkan dan dimuat di katalog). Pembuatan label (informasi singkat mengenai materi pameran: judul, tahun penciptaan, media, ukuran, pencipta). 
  3. Banyak format penulisan proposal yang dapat digunakan, namun padahakikatnya, inti dari proposal ialah latar belakang pameran, dasar acuan kegiatan pameran, tujuan pameran, hasil dan dampak pameran yang diharapkan, tema pameran, waktu dan tempat, tata tertib dan lain-lain. Oleh karena itu kualitas penulisan dan tampilan suatu proposal pameran usahakan seoptimal mungkin, untuk mendapatkan simpati dan dukungan dari berbagai kalangan. 
  4. Fungsi seorang kurator antara lain menganalisis berbagai factor keunggulan seni yang dipamerkan, di samping menunjukkan pula kecenderungan kreatif peserta pameran, baik untuk bidang seni lukis, desain, atau kria. Sehingga pengunjung mendapatkan bahan banding untuk mengapresiasi karya yang diamatinya. Artikel kurasi pameran dimuat dalam katalog pameran, sehingga isinya menjadi topik bahasan yang menarik dalam aktivitas diskusi yang dilaksanakan. 

F. Penilaian Diri 

No.  

Pertanyaan  

Jawaban  

01. 

Saya berusaha belajar tentang Pameran Seni rupa 

Ya 

Tidak 

02. 

Saya berusaha belajar tentang pameran seni rupa 

Ya 

Tidak 

03. 

Saya mengikuti pembelajaran tentang pameran seni rupa dengan  sungguh-sungguh 

Ya 

Tidak 

05. 

Saya mengerjakan tugas yang diberikan guru tepat waktu 

Ya 

Tidak 

06. 

Saya mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak dipahami 

Ya 

Tidak 

07. 

Saya aktif dalam mencari informasi tentang konsep, rencana, tujuan, menyusn pameran seni rupa 

Ya 

idak 

08. 

Saya menghargai susunan proposal yang telah dibuat diri sendiri dan orang lain. 

Ya 

Tidak 

09. 

Saya menghargai kritik  proposal pameran seni rupa yang dibuat oleh teman saya 

Ya 

Tidak 

 

Demikianlah informasi yang bisa kami sampaikan, mudah-mudahan dengan adanya Materi Mengklasifikasikan Tujuaan, Manfaat, Dan Fungsi Pameran Seni Rupa Mapel Seni Budaya kelas 10 SMA/MA ini para siswa akan lebih semangat lagi dalam belajar demi meraih prestasi yang lebih baik. Selamat belajar!! 



#
Mengklasifikasikan Tujuaan, Manfaat, Dan Fungsi Pameran Seni Rupa File ini dalam Bentuk .pdf File Size 74Kb
Diupload oleh www.bospedia.com


      Pencarian yang paling banyak dicari
      • manfaat pameran seni rupa
      • tujuan pameran
      • apa yang harus dituliskan dalam proposal kegiatan pameran karya seni rupa
      • tujuan pameran seni rupa di sekolah
      • fungsi pameran seni rupa di sekolah
      • manfaat pameran seni rupa di sekolah
      • tujuan pameran adalah
      • apa manfaat proposal kegiatan pameran karya seni rupa
      • pdf, 2018,2019,2020,2021,2022

      0

      Post a Comment