ZCgRxn24sMSt1P8PT34NVVluf7C7ODQ8eSh7SrtI
Bookmark

Materi Menceritakan Kembali Isi Teks Biografi Baik Lisan Maupun Tulis Mapel Bahasa Indonesia kelas 10 SMA/MA

Materi Menceritakan Kembali Isi Teks Biografi Baik Lisan Maupun Tulis Mapel Bahasa Indonesia kelas 10 SMA/MA - Hai adik adik dimana saja berada, bagaimana nih kabarnya? semoga sehat sehat saja ya, nah pada kesempatan yang baik ini kakak ingin membagikan kepada adik adik mengenai materi yang sudah disusun dengan soal latihan serta pembahasan, materi ini merupakan Materi Menceritakan Kembali Isi Teks Biografi Baik Lisan Maupun Tulis Mapel dari mata pelajaran Bahasa Indonesia khusunya untuk adik adik kelas 10 SMA/MA.

Materi Menceritakan Kembali Isi Teks Biografi Baik Lisan Maupun Tulis Mapel Bahasa Indonesia kelas 10 SMA/MA
Materi Menceritakan Kembali Isi Teks Biografi Baik Lisan Maupun Tulis Mapel Bahasa Indonesia kelas 10 SMA/MA

A. Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari kegiatan pembelajaran 2 ini diharapkan peserta didik dapat menceritakan kembali isi teks biografi baik lisan maupun tulis denagn bahasa yang baik dan benar

B. Uraian Materi

Untuk menceritakan kembali teks biografi yang kalian baca, kalian harus memahami pokok-pokok informasi yang terdapat di dalam teks biografi tersebut. Pokok informasi dapat dilihat dari kalimat utama maupun ide utama yang terdapat dalam setiap pararaf baik pada bagian orientasi, peristiwa-peristiwa penting, dan juga pada bagian reorientasi. Teks biografi merupakan salah satu bentuk teks naratif objektif yakni teks yang menceritakan atau menggambarkan dengan jelas suatu rangkaian peristiwa atau kejadian urutan dan kurun waktu tertentu berdasarkan keadaan yang sebenarnya, fakta, serta tidak disertai anggapan atau pandangan pribadi. Ada beberapa pola yang dapat digunakan dalam mengembangkan paragraf narasi. Kosasih (2012:12-13) mengatakan bahwa paragraf narasi dapat dikembangkan dengan berbagai pola, antara lain dengan urutan waktu dan urutan tempat. Urutan waktu disebut pola kronologis. Kejadian- kejadian disampaikan dengan urutan dari pagi hingga siang atau dari malam sampai pagi,dari dulu ke zaman sekarang dan sebagainya. Sedangkan urutan ruang disebut pola spasial. Kejadian-kejadian dalam paragraf itu disusun dengan mengikuti bagian-bagian dari suatu tempat, misalnya dari barat ke timur, dari pinggir ke tengah, dari dalam ke luar dan sebagainya.

Pada bagian orientasi, berisi informasi tentang pengenalan tokoh yang diceritakan dan gambaran awal seorang tokoh tersebut. Pada bagian peristiwa atau kejadian penting, tokoh mendapatkan suatu kejadian atau peristiwa dalam hidupnya mulai dari kejadian seorang tokoh terpuruk dalam masalahnya sampai dengan menggapai cita-cita sehingga mencapai kesuksesan. Sedangkan pada bagian reorentasi berisi informasi yang sifatnya opsional yakni pandangan seorang penulis terhadap tokoh yang diceritakan dalam teks biografinya. Kejadian-kejadian penting yang dialami tokoh diurutkan secara kronologis. Dalam kejadian penting tersirat karakter tokoh yang dapat kita teladani.

Menceritakan kembali teks biografi dapat dilakukan dengan pola penyajian narasi penuh maupun pola penyajian campuran antara naratif dan dialog. Pola narasi penuh misalnya sebagai berikut:


Sutan Takdir Alisyahbana

Beliau dilahirkan di Natal, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, 11 Februari 1908, dan meninggal di Jakarta, 17 Juli 1994 dalam usia 86 tahun. Dinamai Takdir karena jari tanganna hanya ada 4. Ibunya seorang Minangkabau yang telah turun temurun menetap di Natal, Sumatera Utara sementara ayahnya, Raden Alisyahbana gelar Sutan Arbi, ialah seorang guru. Kakeknya, Sutan Mohamad Zahab, dikenal sebagai

seseorang yang dianggap memiliki pengetahuan agama dan hukum yang luas.

Mula-mula STA sekolah di HIS (Hollandsch Inlandsche School) di Bengkulu (1915- 1921) kemudian melanjutkan sekolahnya di Kweekschool, Bukit Tinggi, Lahat, Muara Enim (1921-1925) dan Hogere Kweekschool, Bandung ( 1925-1928) serta Hoofdacte Cursus di Jakarta (1931-1933), yang merupakan sumber kualifikasi tertinggi bagi guru di Hindia Belanda pada saat itu. Kemudian di Rechtschogeschool, Jakarta. Pada tahun 1942 Sutan Takdir Alisyahbana mendapat gelar Meester in de rechten (Sarjana Hukum). Sutan Takdir juga mengikuti kuliah-kuliah tentang ilmu bahasa umum, kebudayaan Asia, dan filsafat. Ia menerima gelar Dr. Honoris Causa dari UI (1979) dan Universiti Sains, Penang, Malaysia (1987).

Selain pola narasi penuh dapat pula dengan pola narasi campuran, misalnya:


Septinus George Saa, Kisah Sang Jenius dari Tanah Papua

Septinus George Saa adalah seorang pemenang lomba First Step to Nobel Prize in Physics pada tahun 2004 dari Indonesia. Makalah ilmiahnya berjudul Infinite Triangle and Hexagonal Lattice Networks of Identical Resisto. Bahkan ia pun menemukan rumus Penghitung Hambatan antara Dua Titik Rangkaian Resistor yang kemudian diberi namanya sendiri yaitu “George Saa Formula”.

Prestasi pemuda berusia 19 tahun ini sangat mengagumkan. Rumus yang ditemukannya berhasil memenangkan First Step to Nobel Prize in Physic yang itu mengungguli ratusan paper dari 73 negara yang masuk ke meja juri. Para juri yang terdiri dari 30 jawara fisika dari 25 negara itu hanya membutuhkan waktu tiga hari untuk memutuskan pemuda 17 tahun asal Jayapura ini menggondol emas.

…………………………
Sementara si Bungsu, Oge, meraih emas di panggung internasional. “Semua anak mama tidak manja dengan uang, sebab kami tidak punya uang,” tutur mama Nelce usai menemani puteranya menerima penghargaan dari Departemen Kehutanan, Selasa (22/6/2004), di Departemen Kehutanan, Jakarta.

Ia bertutur, karena minimnya ekonomi keluarga, Oge sering tidak masuk sekolah ketika SD hingga SMP. Jarak dari rumah ke sekolah sekitar 10 km. Oge harus naik “taksi” (angkutan umum) dengan ongkos Rp 1.500 sekali jalan. Itu berarti Rp 3.000 pulang pergi. “Tidak bisa jajan. Untuk naik “taksi” saja mama sering tidak punya uang. Kalau Oge mau makan harus pulang ke rumah,” katanya.

Artikel diambil dari sumber :
https://www.biografiku.com

Berdasarkan teks biografi tersebut kalian bias menceritakan kembali dengan bahasa kalian sendiri. Tentu saja tetap memperhatikan kaidah dan penggunaan bahasa yang baik dan benar serta komunikatif.
Berikut contoh penceritaan teks biografi dengan pola yang berbeda, tetapi isi informasinya tetap sama.

Teks Asli
B.J. Habibie adalah salah satu tokoh panutan dan menjadi  kebanggaan bagi banyak orang di  Indonesia. Beliau adalah Presiden ketiga Republik Indonesia. Nama dan gelar lengkapnya Prof. DR (HC). Ing. Dr. Sc. Mult. Bacharuddin Jusuf Habibie. Beliau dilahirkan di ParePare, Sulawesi Selatan, pada tanggal 25 Juni 1936. Beliau merupakan anak keempat dari delapan bersaudara, pasangan Alwi Abdul Jalil Habibie dan RA. Tuti Marini Puspowardojo. Habibie menikah dengan Hasri Ainun Habibie pada tanggal 12 Mei 1962 dan dikaruniai dua orang putra yaitu Ilham Akbar dan Thareq Kemal.

Penceritaan dengan bahasa berbeda
B.J. Habibie adalah Presiden ketiga Republik Indonesia yang dikenal sebagai teknokrat kebanggaan orang Indonesia. Putra asli Pare Pare, Sulawesi Selatan ini lahir pada tanggal 25 Juni 1936 dari pasangan Alwi Abdul Jalil Habibie dan RA. Tuti Marini Puspowardojo. Ia membina rumah tangga dengan Hasri Ainun Habibie pada tanggal 12 Mei 1962 dan dikaruniai dua orang putra yaitu Ilham Akbar dan Thareq Kemal. Presiden kebanggaan Indonesia ini memiliki gelar lengkap Prof. DR. (HC). Ing. Dr. Sc. Mult. yang diperolehnya dari luar negeri.

 

C. Rangkuman

  1. Menceritakan kembali isi biografi berarti harus memahani isi teks biografinya dari aspek struktur yang berupa orientasi, kejadian penting, dan reorientasinya.
  2. Cara penuturan cerita dalam teks biografi dapat dilakukan dengan teknik naratif seutuhnya dapat pula dengan teknik naratif campuran.
  3. Menceritakan kembali teks biografi dapat dilakukan secara lisan maupun tulis. Untuk menceritakan kembali diperlukan penguasaan kaidah kebahasaan yang terdapat dalam teks biografi seperti penggunaan kata pengacuan, kata penghubung atau konjungsi, dan penggunaan kata kerja pasif dan kata kerja mental.

D. Penugasan Mandiri

Bacalah teks biografi berikut!

Biografi B. J. Habibie B.J.

Habibie adalah salah satu tokoh panutan dan menjadi kebanggaan bagi banyak orang di Indonesia. Beliau adalah Presiden ketiga Republik Indonesia. Nama dan gelar lengkapnya Prof. DR (HC). Ing. Dr. Sc. Mult. Bacharuddin Jusuf Habibie. Beliau dilahirkan di Pare-Pare, Sulawesi Selatan, pada tanggal 25 Juni 1936. Beliau merupakan anak keempat dari delapan bersaudara, pasangan Alwi Abdul Jalil Habibie dan RA.Tuti Marini Puspowardojo. Habibie menikah dengan Hasri Ainun Habibie pada tanggal 12 Mei 1962 dan dikaruniai dua orang putra yaitu Ilham Akbar dan Thareq Kemal. Habibi menjadi yatim sejak bapaknya yang meninggal dunia pada 3 September 1950 karena terkena serangan jantung.

Baca juga - Soal Teks Negosiasi

Setelah ayahnya meninggal, ibunya menjual rumah dan kendaraannya kemudian pindah ke Bandung bersama anak-anaknya. Ibunya membanting tulang membiayai kehidupan anak-anaknya. Masa kecil Habibie dilalui bersama saudara-saudaranya di Pare-Pare, Sulawesi Selatan. Sifat tegas dan selalu memgang prinsip yang diyakini telah ditunjukkan
 
Habibie sejak kanak-kanak. Habibie yang punya kegemaran menunggang kuda dan membaca ini dikenal sangat cerdas sejak masih menduduki Sekolah Dasar. Habibie kemudian menuntut ilmu di Gouvernments Middlebare School. Di SMA, beliau kecerdasan dan prestasinya tampak menonjol, terutama dalam pelajaranpelajaran eksakta. Habibie menjadi sosok favorit di sekolahnya.


Karena kecerdasannya, setelah tamat SMA di Bandung tahun 1954, beliau masuk di ITB (Institut Teknologi Bandung). Namun, ia tidak menyelesaikan S-1 nya di sana karena mendapatkan beasiswa dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan untuk melanjutkan kuliahnya di Jerman. Habibie terinspirasi pesan Bung Karno tentang pentingnya dirgantara dan penerbangan bagi Indonesia. Oleh karena itu,ia memilih jurusan teknik penerbangan dengan spesialisasi konstruksi pesawat terbang di Rhein Westfalen Aachen Technische Hochschule (RWTH). Demi ibunya yang telah bersusah payah membiayai hidup dan pendidikannya, Habibie belajar dengan sungguh-sungguh. Tekadnya ia harus jadi orang sukses. Pada saat ia kuliah di Jerman itu, tahun 1955, di Aachean, 99% mahasiswa Indonesia yang belajar di sana diberi beasiswa penuh. Hanya beliaulah yang memiliki paspor hijau.

Ketika musim liburan tiba, ia menggunakan waktunya untuk mengikuti ujian dan bekerja. Sehabis masa libur, ia kembali fokus belajar. Gaya hidupnya ini sangat berbeda dibandingkan teman-temannya yang memilih menggunakan waktu liburan musim panas untuk bekerja, mencari pengalaman, tanpa mengikuti ujian. Tahun 1960, Habibie berhasil mendapat gelar Diploma Ing, dari Technische Hochschule Jerman dengan predikat cumlaude (sempurna) dan nilai rata-rata 9.5. Dengan gelar insinyurnya itu, Habibie mendaftar diri untuk bekerja di Firma Talbot, sebuah industri kereta api di Jerman. Pada saat itu Firma Talbot membutuhkan sebuah wagon yang bervolume besar untuk mengangkut barang-barang yang ringan tapi volumenya besar. Talbot membutuhkan 1000 wagon. Mendapat tantangan seperti itu, Habibie mencoba mengaplikasikan cara- cara konstruksi membuat sayap pesawat terbang. Metode itu ia terapkan pada wagon dan akhirnya berhasil.

Habibie kemudian melanjutkan studinya di Technische Hochschule Die Facultaet Fuer Maschinenwesen Aschean. Habibie menikah dengan Hasri Ainun, Habibie yang kemudian diboyongnya ke Jerman. Hidupnya makin keras. Pada pagi hari Habibie terkadang harus berjalan kaki cepat ke tempat kerjanya yang jauh untuk menghemat biaya hidup. Ia pulang pada malam hari dan belajar untuk kuliahnya. Demi menghemat, istrinya harus mengantrie di tempat pencucian umum untuk mencuci. Pada tahun 1965, Habibie mendapatkan gelar Dr. Ingenieur dengan penilaian summa cumlaude (sangat sempurna) dengan nilai ratarata 10 dari Technische Hochschule Die Facultaet Fuer Maschinenwesen Aschean. Habibie mendapatkan gelar Doktor setelah menemukan rumus yang ia namai “Faktor Habibie” karena (Sumber pelantikan_presiden bj_habibie_wordpress.com bisa menghitung keretakan atau krack propagation on random sampai ke atom-atom pesawat terbang)

Habibie dijuluki sebagai Mr. Crack. Pada tahun 1967, Habibie menjadi Profesor Kehormatan (Guru Besar) pada Institut Teknologi bandung. Kejeniusan dan prestasi mengantarkan Habibie diakui lembaga internasional, diantaranya Gesselschaft fuer Luft und Raumfahrt (Lembaga Penerbangan dan Angkasa Luar) Jerman, The Royal Aeronautical Society Londong (Inggris), The Royal Swedish Academy of Engineering Sciences (Swedia), The Academie Nationale de l’Air et de l’Espace (Perancis), dan The US Academy of Engineering (Amerika Serikat). Penghargaan bergengsi yang pernah diraih Habibie adalah Edward Warner Award dan Award von Karman yang hampir setara dengan hadiah Nobel. Di dalam negeri, Habibie mendapat penghargaan tertinggi dari Institut  Teknologi Bandung (ITB) Ganesha Praja Manggala Bhakti Kencana.

Di Indonesia, Habibie menjadi Menteri Negara Ristek/Kepala BPPT selama 20 tahun, Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), memimpin perusahaan BUMN strategis, dipilih menjadi Wakil Presiden RI dan menjadi Presiden ke-3 RI setelah  Soeharto mundur pada tahun 1998. Pada masa jabatan Habibie, terjadi referendum di Timor Timur, sampai akhirnya Timor Timur memisahkan diri dari Indonesia. Dalam masa jabatannya yang singkat, B.J. Habibie telah meletakkan dasar bagi kehidupan demokrasi dan persatuan wilayah di Indonesia dengan disahkannya undang-undang tentang otonomi daerah dan undang-undang tentang partai politik, UU tentang Pemilu dan UU tentang susunan kedudukan DPR/MPR.

Turun dari jabatan sebagai Presiden, Habibie kembali ke Jerman bersama keluarga. Pada tahun 2010, Ainun meninggal dunia karena kanker. Sebagai terapi atas kehilangan orang yang dicintai, Habibie membuat tulisan tentang kisah kasih dengan Ainun, yang kemudian dibukukan dengan judul “Ainun dan Habibie”. Buku ini telah difilmkan dengan judul yang sama.

Sumber:http://www.biografiku.com

Setelah kalian mencermati teks biografi di atas, jawablah pertanyaan berikut!
  1. Siapakah tokoh yang dibahas dalam biografi tersebut?
  2. Permasalahan apa yang dihadapi tokoh tersebut?
  3. Bagaimana cara tokoh tersebut memecahkan permasalahan hingga mencapai keberhasilan?
  4. Hal apakah yang menarik dari tokoh tersebut?
  5. Hal apakah yang dapat diteladani dari tokoh tersebut?
  6. Mengapa teks tersebut disebut biografi?
  7. Dilihat dari isinya, apa yang membedakan teks tersebut dengan teks cerita ulang lainnya?
  8. Ceritakanlah kembali teks biografi di atas dengan bahasamu sendiri!

E. Latihan Soal

Bacalah dengan cermat teks biografi berikut, lalu (1) temukan informasi penting pada setiap paragraf, (2) ceritakan kembali dengan bahasamu sendiri!


Biografi Septinus George Saa

Siapa Septinus George Saa?

Septinus George Saa adalah seorang pemenang lomba First Step to Nobel Prize in Physics pada tahun 2004 dari Indonesia. Makalah ilmiahnya berjudul Infinite Triangle and Hexagonal Lattice Networks of Identical Resisto. Bahkan ia pun menemukan rumus Penghitung Hambatan antara Dua Titik Rangkaian Resistor yang kemudian diberi namanya sendiri yaitu “George Saa Formula”. Prestasi pemuda berusia 19 tahun ini sangat mengagumkan. Rumus yang ditemukannya berhasil memenangkan First Step to Nobel Prize in Physic yang itu mengungguli ratusan paper dari 73 negara yang masuk ke meja juri. Para juri yang terdiri dari 30 jawara fisika dari 25 negara itu hanya membutuhkan waktu tiga hari untuk memutuskan pemuda 17 tahun asal Jayapura ini menggondol emas.


Kehidupan Septinus George Saa

Septinus George Saa lahir di Manokwari pada 22 September 1986. Sejak kecil, dia sering tinggal berpindah-pindah mengikuti orang tuanya. Bahkan, tak jarang dia hidup terpisah dari orang tua. Septinus George Saa lahir dari keluarga sederhana. Ayahnya, Silas Saa, adalah Kepala Dinas Kehutanan Teminabuhan, Sorong. Oge lebih senang menyebut ayahnya petani ketimbang pegawai. Sebab, untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, Silas, dibantu isterinya, Nelce Wofam, dan kelima anak mereka, harus mengolah ladang, menanam umbi-umbian. Kelima anak Silas mewarisi keenceran otaknya. Silas adalah lulusan Sekolah Kehutanan Menengah Atas tahun 1969, sebuah jenjang pendidikan yang tinggi bagi orang Papua kala itu.

Apulena Saa, puteri sulung Silas, mengikuti jejak ayahnya. Ia adalah Sarjana Kehutanan lulusan Universitas Cendrawasih. Franky Albert Saa, putera kedua, saat ini tengah menempuh Program Magister Manajemen pada Universitas Cendrawasih. Yopi Saa, putera ketiga, adalah mahasiswa kedokteran Universitas Kristen Indonesia, Jakarta. Agustinus Saa, putera keempat, mahasiswa Fakultas Kehutanan Universitas Negeri Papua, Manokwari. Sementara si Bungsu, Oge, meraih emas di panggung internasional. “Semua anak mama tidak manja dengan uang, sebab kami tidak punya uang,” tutur mama Nelce usai menemani puteranya menerima penghargaan dari Departemen Kehutanan, Selasa (22/6/2004), di Departemen Kehutanan, Jakarta.

Ia bertutur, karena minimnya ekonomi keluarga, Oge sering tidak masuk sekolah ketika SD hingga SMP. Jarak dari rumah ke sekolah sekitar 10 km. Oge harus naik “taksi” (angkutan umum) dengan ongkos Rp 1.500 sekali jalan. Itu berarti Rp 3.000 pulang pergi. “Tidak bisa jajan. Untuk naik “taksi” saja mama sering tidak punya uang. Kalau Oge mau makan harus pulang ke rumah,” katanya. Bagi Oge prestasi tidak selalu berarti karena uang. Pemuda yang dikenal sebagai playmaker di lapangan basket ini adalah orang yang haus untuk belajar. Selalu ada jalan untuk orang-orang yang haus seperti Oge. Prestasinya di bidang fisika bukan semata-mata karena ia menggilai ilmu yang menurut sebagian anak muda rumit ini.


Tertarik Fisika Sejak SMP

“Saya tertarik fisika sejak SMP. Tidak ada yang khusus kenapa saya suka fisika karena pada dasarnya saya suka belajar saja. Lupakan saja kata fisika, saya suka belajar semuanya,” katanya. “Semua mata pelajaran di sekolah saya suka kecuali PPKN (Pendidikan Pancasilan dan Kewarganegaraan). Pelajaran itu membosankan dan terlalu banyak mencatat. Saya suka kimia, sejarah, geografi, matematika, apalagi bahasa Indonesia. Saya selalu bagus nilai Bahasa Indonesia,” tambahnya.

Selepas SD dan SMP yang kerap diwarnai bolos sekolah itu, Oge diterima di SMUN 3 Buper Jayapura. Ini adalah sekolah unggulan milik pemerintah daerah yang menjamin semua kebutuhan siswa, mulai dari seragam, uang saku, hingga asrama. Kehausan intelektualnya seperti menemukan oase di sini. Ia mulai mengenal internet. Dari jagad maya ini ia mendapat macam-macam teori, temuan, dan hasil penelitian para pakar fisika dunia.


Juara Olimpiade Kimia

Kebrilianan otak mutiara hitam dari timur Indonesia ini mulai bersinar ketika pada 2001 ia menjuarai lomba Olimpiade Kimia tingkat daerah. Karena prestasinya itu, ia mendapat beasiswa ke Jakarta dari Pemerintah Provinsi Papua. Namun mamanya melarang putera bungsunya berangkat ke Ibu Kota. Prestasi rupanya membutuhkan sedikit kenakalan dan kenekatan. Dibantu kakaknya, Frangky, Oge berangkat diam-diam. Ia baru memberitahu niatnya kepada mama tercinta sesaat sebelum menaiki tangga pesawat. Mamanya menangis selama dua minggu menyadari anaknya pergi meninggalkan tanah Papua.

Baca juga - Soal Analisis Buku Fiksi dan Nonfiksi
 
Oge kemudian membuktikan bahwa kepergiannya bukan sesuatu yang sia-sia. Tangis sedih mamanya berganti menjadi tangis haru ketika November 2003 ia menduduki peringkat delapan dari 60 peserta lomba matematika kuantum di India. Prestasinya memuncak dengan menggenggam emas hasil riset fisikanya. Mamanya pun tidak pernah menangis lagi. Saya ingin jadi ilmuwan. Sebenarnya ilmu itu untuk mempermudah hidup. Ilmu pengetahuan dan teknologi itu membuat hidup manusia menjadi nyaman. Saya berharap kalau saya menjadi ilmuwan, saya dapat membuat hidup manusia menjadi lebih nyaman – Septinus George Saa


Jawara Riset Fisika di Polandia

Di Jakarta, ia digembleng khusus oleh Bapak Fisika Indonesia, Profesor Yohanes Surya. Awal November 2006 ia harus mempresentasikan hasil risetnya di depan ilmuwan fisika di Polandia. Ia harus membuktikan bahwa risetnya tentang hitungan jaring-jaring resistor itu adalah orisinil gagasannya. Setelah itu, ia akan mendapat kesempatan belajar riset di Polish Academy of Science di Polandia selama sebulan di bawah bimbingan fisikawan jempolan. Setelah menerima penghargaan itu, George diganjar banyak fasilitas. Menteri pendidikan saat itu, Malik Fadjar, meminta George memilih perguruan tinggi mana pun di Indonesia tanpa tes.

Kampus tempat dia kuliah juga diwajibkan memberikan fasilitas belajar. George sempat bingung memilih kampus sebelum utusan Direktur Eksekutif Freedom Institute Rizal Mallarangeng mendatangi dirinya. ”Saya diminta menemui Pak Aburizal Bakrie,” ungkap pria kelahiran 22 September 1986 tersebut. Freedom Institute menawari George kuliah di luar negeri. Memilih negara mana pun akan dikabulkan. Mau di benua Amerika, Eropa, bahkan Afrika sekali pun, terserah George. Beasiswa tersebut bukan hanya uang kuliah, tapi juga uang saku serta biaya hidup. Pria pehobi basket itu sempat bingung memilih negara.


Kuliah di Aerospace Engineering Amerika

Rizal Mallarangeng mengusulkan agar dirinya memilih Amerika. Sebab, negara pimpinan Barack Obama tersebut bagus untuk belajar dan melakukan penelitian. George lantas mendaftar ke jurusan aerospace engineering di Florida Institute of Technology. Kampus di pesisir timur Amerika di Brevard County. Kampus itu berdekatan dengan Kennedy Space Center dan tempat peluncuran pesawat NASA (National Aeronautics and Space Administration). Septinus George Saa, diketahui bahwa di jurusan aerospace engineering alias teknik dirgantara itu, George mempelajari semua hal tentang pesawat terbang, baik pesawat terbang di angkasa maupun luar angkasa. Dia juga mempelajari ilmu yang supersulit di jagat aerospace, yakni rocket science. ”Saking sulitnya, orang Amerika sering bilang, you don’t need rocket science to figure it out,” katanya lantas terkekeh.

Di antara 200-an mahasiswa seangkatan, hanya 40 orang yang lulus. George mempelajari semua hal tentang pesawat terbang. Mulai struktur pesawat, aerodinamika, daya angkat, hingga efisiensi berat dalam teknologi pembuatan burung besi itu. Ada alasan khusus dirinya suka pesawat terbang. Selain memang mengagumi presiden ketiga Indonesia B.J. Habibie yang gandrung pesawat itu, lelaki bertubuh gempal tersebut semula ingin  menjadi pilot. Namun, karena kedua matanya minus 3,25, dia harus mengalihkan impiannya. ”Kalau nggak bisa menerbangkan pesawat, saya harus bisa membuat pesawat. Setidaknya, memahami teknologi pesawat terbang,” tegasnya.
 
Tahun pertama di Amerika sangat sulit bagi George. Sebab, dia belum fasih berbahasa Inggris. Pernah, dia tertahan sejam di bagian imigrasi. ”Saya hanya duduk dan diam selama sejam gara-gara tidak bisa bahasa Inggris,” tuturnya. Karena itu, tahun pertama, George tak langsung kuliah. Dia belajar bahasa di sekolah bahasa Inggris English Language Service di Cleveland, negara bagian Ohio, AS. Selama setahun dia ngebut belajar bahasa. Mulai pukul 08.00 hingga pukul 17.00, dia melahap materi-materi bahasa Inggris. ”Saya mempelajari lagi grammar dan kosakata,” jelas anak bungsu pasangan Silas Saa dan Nelly Wafom itu. George lulus pada akhir 2009. Kini, dia bekerja di perusahaan internasional yang bergerak di bidang migas sembari bantu-bantu di lembaga yang memberinya beasiswa, Freedom Institute.

Artikel diambil dari Biografiku.com. 
sumber : https://www.biografiku.com

Kunci jawab, pembahasan, dan pedoman penskoran

1. Tabel informasi penting dalam teks biografi “Biografi Septinus George Saa”

2. Menceritakan kembali isi teks biografi dengan bahasa sendiri

Septinus George Saa adalah putra Papua yang lahir di Manokwari pada 22 September 1986. Dia merupakan putra terbaik Indonesia yang memenangi Fisrt Step to Nobel Prize in Physics pada tahun 2004 dengan makalahnya Infinite Triangle and Hexagonal Lattice Networks of Identical Resisto. Ia pun menemukan rumus Penghitung Hambatan antara Dua Titik Rangkaian Resistor yang kemudian diberi namanya sendiri yaitu “George Saa Formula”. George Saa hidup sederhana bersama keluarganya. Ayahnya seorang PNS di Departemen Kehutanan dan ibunya seorang ibu rumah tangga. Saa merupakan bungsu dari empat bersaudara. Saa sangat tertarik dengan mapel fisika dan juga mapel lain terutama bahasa Indonesia. Saa merupakan pelajar yang cerdas dan gigih, terbukti dia juga menjuarai olimpiade kimia di daerahnya . Berkat kegigihannya dalam mencari ilmu dan mengejar cita-cita Saa akhirnya memenangi riset Fisika di Polandia, dan mendapat beasiswa penuh dari pemerintah untuk memilih kuliah di manapun. Saa akhirnya memilih Amerika. George lantas mendaftar ke jurusan aerospace engineering di Florida Institute of Technology. Kampus di pesisir timur Amerika di Brevard County. Kampus itu berdekatan dengan Kennedy Space Center dan tempat peluncuran pesawat NASA (National Aeronautics and Space Administration)

Rubrik dan Pedoman Penskoran Latihan Soal Pembelajaran 2

F. Penilaian Diri

Setelah kalian belajar melalui kegiatan belajar 2, berikut diberikan tabel untuk mengukur diri kalian terhadap materi yang sudah kalian pelajari. Jawablah sejujurnya terkait dengan penguasaan materi, dan Isilah tabel refleksi diri terhadap pemahaman materi di tabel berikut dan centanglah (√).


Jika menjawab “TIDAK” pada salah satu pertanyaan di atas, maka pelajarilah kembali materi tersebut dan pelajari ulang kegiatan belajar 1, yang sekiranya perlu kalian ulang dengan bimbingan Guru atau teman sejawat. Jangan putus asa untuk mengulang lagi!

Demikianlah informasi yang bisa kami sampaikan, mudah-mudahan dengan adanya Materi Menceritakan Kembali Isi Teks Biografi Baik Lisan Maupun Tulis Mapel Bahasa Indonesia kelas 10 SMA/MA ini para siswa akan lebih semangat lagi dalam belajar demi meraih prestasi yang lebih baik. Selamat belajar!! 


#
Menceritakan Kembali Isi Teks Biografi Baik Lisan Maupun Tulis File ini dalam Bentuk .pdf File Size 74Kb
Diupload oleh www.bospedia.com


      Pencarian yang paling banyak dicari
      • biografi adalah
      • biografi singkat
      • teks biografi
      • teks biografi adalah
      • struktur biografi
      • biografi contoh
      • biografi bj habibie
      • biografi diri sendiri
      • pdf, 2018,2019,2020,2021,2022

      Post a Comment

      Post a Comment