ZCgRxn24sMSt1P8PT34NVVluf7C7ODQ8eSh7SrtI
Bookmark

Materi Bentuk Pertunjukan Musik Tradisional Mapel Seni Budaya kelas 10 SMA/MA

Materi Bentuk Pertunjukan Musik Tradisional Mapel Seni Budaya kelas 10 SMA/MA - Hai adik adik dimana saja berada, jangan lupa untuk selalu menggunakan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan agar terhindar dari virus covid-19, Oiya pada kesempatan yang baik ini kakak ingin membagikan kepada adik adik mengenai Materi Bentuk Pertunjukan Musik Tradisional Mapel Seni Budaya kelas 10 SMA/MA. Semoga bermanfaat yah.

Materi Bentuk Pertunjukan Musik Tradisional Mapel Seni Budaya kelas 10 SMA/MA
Materi Bentuk Pertunjukan Musik Tradisional Mapel Seni Budaya kelas 10 SMA/MA

A. Tujuan Pembelajaran 

Setelah kegiatan pembelajaran 2 ini diharapkan siswa mampu menjelaskan tentang bentuk pertunjukan musik tradisional. 
 
Karakter yang dikembangkan: 
  • Religius: siswa diajak bersyukur pada Tuhan Yang Maha Esa atas keragaman seni pertunjukan di Indonesia, termasuk di dalamnya pertunjukan musik tradisional. 
  • Toleransi: siswa diarahkan untuk menghargai perbedaan bentuk pertunjukan musik tradisional sebagai bagian dari khasanah kebudayaan Indonesia. 
  • Rasa Ingin Tahu: siswa diharapkan berupaya mengetahui lebih mendalam tentang keragaman bentuk pertunjukan musik tradisional. 
  • Mandiri: siswa diharapkan mengembangkan pengetahuan secara mandiri tentang keragaman bentuk pertunjukan musik tradisional, termasuk musik tradisional yang berkembang di wilayah tempat tinggal siswa. 

B. Uraian Materi 

1. Tahap Apresiasi/identifikasi 
 
Sebelum menuju pada pemahaman materi pembelajaran, silahkan apresiasi beberapa gambar tentang bentuk pertunjukan musik tradisional berikut ini: 


Menurut kalian, apakah perbedaan antara gambar 12 dan 13 dengan gambar 14 dan 15? Secara visual cukup nampak jelas persamaan dan perbedaannya. Persamaannya adalah: keempat gambar tersebut memainkan alat musik tradisional yang sangat unik dan menarik. Semua alat musik masih tersebar dan dilestarikan dengan baik di wilayah etnis masing-masing di Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hal yang menyebabkan gambar ini berbeda adalah jumlah pemainnya. Dua gambar alat musik yang disebutkan pertama dimainkan oleh satu orang pemain, sedangkan dua gambar alat musik berikutnya dimainkan secara berkelompok. Inilah bentuk pertunjukan musik tradisional Nusantara; terdapat penyajian tunggal (solo) dan kelompok (ansambel).  
Sebuah pertunjukan disebut penyajian tunggal (solo) kalau terdapat satu orang pemain yang memainkan alat musik/seni vokal di atas pentas. Sedangkan penyajian kelompok (ansambel) adalah penyajian alat musik, baik sejenis maupun beragam alat musik, yang dimainkan oleh lebih dari satu orang. Tidak ada ketentuan berapa jumlah pemain sebagai syarat disebut ansambel. Namun beberapa jenis kesenian dimainkan oleh lima sampai sepuluh orang, contohnya Gamelan Degung di Jawa Barat. Bisa jadi pada beberapa kesenian dimainkan oleh lebih dari sepuluh orang, contohnya musik Angklung Udjo Ngalagena dari Jawa Barat.  

 
Selain istilah ansambel, dalam penyajian musik tradisional masih terdapat pula istilah lain seperti duet (dua orang pemain), trio (tiga orang pemain), kwartet (empat orang pemain). Istilah-istilah ini biasa digunakan oleh para pemain musik untuk menunjukan formasi grup pada saat mementaskan karya musik.   
 
 Keterangan gambar: 
  
Gambar nomor 12 adalah penyajian tunggal alat musik Sape dari suku Dayak, Kalimantan.  Alat musik ini dimainkan oleh masyarakat Dayak untuk menyatakan perasaan, baik senang  maupun sedih. Pada konteks tertentu dipakai pula untuk mengiringi tarian dan upacara  adat. Gambar nomor 13 adalah penyajian tunggal alat musik Kacapi dari suku Sunda, Jawa  Barat. Alat musik ini pada awalnya dimainkan secara tunggal pada kesenian pantun Sunda. 
Pantun adalah seni tutur yang didalamnya terdapat cerita yang akan dibawakan secara  monolog oleh seorang juru pantun. Biasanya dipergelarkan pada acara ruwatan tempat atau  rumah.   

 Gambar nomor 14 adalah penyajian kelompok alat musik Sasando dari pulau Rote, Nusa  Tenggara Timur. Sasando menurut asal katanya dalam bahasa Rote, sasandu, yang berasal  dari kata Sandu atau Sanu yang artinya bergetar atau meronta. Gambar nomor 15 adalah  penyajian kelompok alat musik Talempong Pacik dari Minangkabau, Sumatera Barat. Alat  musik ini seringkali dimainkan pada acara perkawinan, iringan tari  Piriang, dan teater  rakyat Randai. 
 
Pada awalnya beberapa alat musik dimainkan secara tunggal, namun dalam perkembangannya beberapa alat musik dimainkan secara kelompok. Sehingga tidaklah aneh kalau terdapat beberapa alat musik yang dapat dimainkan tunggal namun dimainkan pula secara berkelompok. 
2. Tahap Pemahaman Materi Pembelajaran 
 
Pada tahap ini, akan diulas mengenai dua bentuk pertunjukan musik tradisional, yaitu penyajian tunggal (solo) dan kelompok (ansambel). 
 
2.1 Penyajian Tunggal (Solo) 
 
Tentu kalian pernah mendengar cerita tentang penggembala kerbau di desa. Pada cerita itu seringkali digambarkan sosok penggembala sedang menunggangi kerbau sambil meniup seruling. Adapula yang menggambarkan seorang pengembala duduk di bawah pohon yang teduh dan rindang sambil meniup seruling sementara sang kerbau sedang asyik menikmati rerumputan hijau. 
 
Cerita seperti itu bukan tanpa alasan sebab demikian kenyataannya. Alat musik seperti seruling lahir dari masyarakat pedesaan. Pada masyarakat pedesaan, bahan bambu akan mudah ditemukan. Sebagian digunakan untuk membuat pekakas rumah tangga, sebagian lain diubah menjadi alat musik, salah satunya seruling. Alat musik ini seringkali dimainkan sebagai pelepas rasa penat saat istirahat bekerja atau sebagai ungkapan perasaan pemainnya. Sekalipun penggembala tidak sedang melakukan pertunjukan, namun seruling seringkali dimainkan sebagai alat musik individual untuk menghibur diri sendiri dalam kehidupan sehari-hari. Apabila situasi tersebut akan dijadikan sebagai seni pertunjukan, sangatlah mungkin seorang seniman seruling diarahkan untuk menyajikan pertunjukan seruling tunggal (solo) di atas pentas. 

Alat musik sejenis seruling banyak ragamnya. Di beberapa daerah dikenal dengan nama suling, sementara di Minangkabau dikenal alat musik sejenis dengan nama saluang. Selain seruling, alat musik kacapi Sunda, sape dan kecapi karungut, Dayak, Kalimantan Tengah adalah contoh lain alat individual yang bisa disajikan secara tunggal (solo) dalam pertunjukan musik tradisional. Sementara itu di Jawa Barat terdapat alat musik calung renteng. Calung jenis ini biasanya diikat pada pohon lalu dimainkan secara tunggal sebagai klangenan (hiburan) pelepas lelah. 
 
Karakteristik penyajian tunggal (solo) adalah sebagai berikut, 
  • Setiap pemain mempunyai kesempatan yang luas untuk mengeksplorasi teknik alat musik yang dimainkan; 
  • Selain berpola pada lagu yang baku, pada beberapa bagian lagu setiap pemain bebas menciptakan ornamentasi sehingga lagu terasa lebih indah; - Terbuka dengan improvisasi individual; - Totalitas ekspresi individual lebih diutamakan. 
2.2 Penyajian Kelompok (Ansambel) 
 
Selain penyajian tunggal (solo) di atas, terdapat pula bentuk penyajian kelompok (ansambel) dalam pertunjukan musik tradisional. Gamelan adalah salah satu contoh penyajian yang bersifat kelompok. Pada contoh-contoh yang telah dibahas, hampir kebanyakan musik tradisional Indonesia dimainkan secara berkelompok. Hal ini berhubungan dengan karakteristik adat yang selalu bersifat komunal kolektif, penuh kebersamaan, gotong royong, dan selalu menghindari ego dan individualitas. 
Dalam perkembangan selanjutnya, alat musik tunggal pun dimainkan dalam konteks musik kelompok. Sebagai contoh, suling dan kacapi dimainkan sebagai bagian dari permainan gamelan. Sementara itu, calung renteng sudah mulai hilang diganti dengan calung jingjing yang dimainkan secara berkelompok. Karakteristik penyajian kelompok (ansambel) adalah sebagai berikut, 
  • Setiap pemain musik harus menempatkan diri di antara pemain musik yang lain; 
  • Keterikatan antar pemain diutamakan; 
  • Alat musik individual tetap dimainkan namun tidak boleh menonjol sendirian. Kadarnya dibatasi oleh keberadaan alat musik yang lain; 
  • Kebersamaan lebih diutamakan daripada individualitas; 
  • Ekspresi dan improvisasi individu tetap diberi ruang namun berada dalam konteks garapan kelompok (ansambel). 
2.3. Tahap Pengayaan Materi Pembelajaran 
Sebagai pengayaan, siswa dapat mencoba mengamati pertunjukan musik tradisional yang terdapat di lingkungan tempat tinggal siswa, baik penyajian tunggal (solo) maupun kelompok (ansambel). Selain itu, bagi siswa yang mempunyai akses internet, dapat pula mengapresiasi pertunjukan musik tradisional melalui link youtube secara mandiri. 
  • “Sape Uyau-Uyau Moris Dayak Kenyah/Orang Ulu Song”.  Melalui tampilan ini diharapkan siswa dapat mengampu pengetahuan tentang permainan alat musik tradisional yang disajikan secara tunggal. Kemudian, 
  • Pertunjukan Suling Gambuh Bali: “Tabuh Gari (Gambuh Music of Batuan)”. Melalui tampilan ini diharapkan siswa dapat mengampu pengetahuan tentang permainan alat musik tradisional yang disajikan secara kelompok. 

C. Rangkuman 

Pertunjukan musik tradisional di Indonesia sangat beragam. Ditinjau dari bentuk penyajiannya, terdapat dua bentuk penyajian yaitu penyajian tunggal (solo) dan kelompok (ansambel). Beberapa alat musik sejak awal kelahirannya disajikan secara tunggal, namun dalam perkembangannya dimainkan pula dalam kelompok. Sehingga untuk kepentingan pertunjukan, alat musik sejenis ini dapat disajikan secara tunggal dapat pula secara kelompok. Contoh alat musik yang dimaksud di antaranya adalah suling dan kacapi. Namun terdapat pula alat musik yang sejak kelahirannya selalu bersifat ansambel, salah satunya adalah seni gamelan. 
Contoh pertunjukan musik tradisional di atas, baik penyajian tunggal maupun kelompok, menunjukan adanya kekayaan kesenian yang terdapat di Indonesia. Untuk itu, sudah sewajarnya semua warga Indonesia bangga dan ikut menjaga kelestariannya. Cara yang tepat adalah berusaha mengapresiasi dan mempelajari keunikan yang terdapat di dalamnya, salah satunya melalui pelajaran Seni Budaya. 
 

D. Penugasan Mandiri  

Langkah selanjutnya, siswa akan diarahkan untuk mengerjakan penugasan mandiri. Penugasan mandiri dilakukan agar siswa dapat menerapkan materi pembelajaran ke dalam lingkungan kebudayaan siswa. Atau sebaliknya, siswa diminta untuk melihat kekayaan musik tradisional yang terdapat di lingkungan siswa, lalu lakukan pengamatan dengan memanfaatkan materi pembelajaran yang telah dipelajari. Silahkan baca tugas di bawah ini dengan seksama! 

Baca juga - Soal Seni Rupa dua Dimensi
 
Uraian Tugas Mandiri : 
 
“Amati pertunjukan musik tradisional yang berkembang di lingkungan tempat tinggal siswa. Setelah itu, jawablah pertanyaan di bawah ini dengan cara memberikan tanda ceklis (V) pada kolom pilihan jawaban”. 

 

No

Pertanyaan

Jawaban

 

1.

Di lingkungan tempat tinggal saya terdapat pertunjukan musik tradisional!

o Ya

o Tidak

 

 

2.

Bentuk pertunjukan yang terdapat pada musik tradisional di lingkungan tempat tinggal saya adalah ...

o Penyajian Tunggal

o      Penyajian

Kelompok

 

 

3.

Bentuk pertunjukan yang terdapat pada musik tradisional di lingkungan tempat tinggal saya adalah penyajian tunggal!

o Ya

o Tidak

 

 

4.

Bentuk pertunjukan yang terdapat pada musik tradisional di lingkungan tempat tinggal saya adalah penyajian kelompok!

o Ya

o Tidak

 

 

 

Tuliskan uraian bentuk pertunjukan musik tradisional yang terdapat di lingkungan tempat tinggal siswa meliputi:

1)    nama kesenian;

2)    alat musik yang digunakan;

3)    jumlah seniman yang berperan dalam pertunjukan;

4)    bentuk pertunjukan musik tradisional, coret salah satu (penyajian tunggal/penyajian kelompok).

 

Untuk mengetahui keunikan musik tradisional yang diamati, siswa dapat bertanya pada seniman atau orang yang mengetahui kesenian tersebut. Jumlah musik tradisional yang diamati maksimal dua jenis musik.

Kolom uraian (kalau tidak cukup bisa dibuat di buku tulis):

 

 

 

 

Penugasan mandiri merupakan perwujudan dari KD 4.4 : membuat tulisan hasil analisis pertunjukan musik tradisional. Untuk mewujudkan penugasan mandiri ini siswa dapat melakukan langkah sebagai berikut, 
1) Bertanya pada orang tua atau guru tentang kesenian yang terdapat di wilayah terdekat dari tempat tinggal siswa; 
2) Mengunjungi tempat kesenian tersebut berada; 
3) Mulai bertanya pada seniman pemilik kesenian tentang hal ikhwal seputar kesenian tersebut, seperti:  
- nama kesenian,  
- alat musik yang digunakan,  
- jumlah seniman yang berperan dalam pertunjukan,  - judul lagu yang dimainkan, bentuk pertunjukan. Informasi bisa ditambah dan dikembangkan oleh siswa. 
4) Mulai mencatat informasi dan sepulang ke rumah; tulislah informasi yang diperoleh dari lapangan ke dalam bentuk tulisan ringkas sesuai dengan kemampuan menulis yang dimiliki oleh siswa; 
5) Tentukan teman diskusi, boleh menghubungi teman sepermainan, atau teman sekolah, atau saudara, atau orang tua, atau bapak/ibu guru. Ajaklah berdiskusi tentang tulisan yang telah dibuat. Siswa boleh meminta apresiasi berupa nilai atau tanggapan dari mereka.  
 Rentang nilai yang diminta antara 80-100. Berapakah nilai yang diberikan oleh  teman diskusimu?  
Namun apabila siswa tidak melakukan proses ke lapangan, maka sebagai gantinya, lakukan apresiasi sesuai referensi bahan youtube yang tertera pada tahap pengayaan materi pembelajaran. Tentu saja ketersediaan akses internet merupakan syarat utama dalam mewujudkan tahap ini. Coba ikuti langkah-langkah berikut ini, 
1) Carilah link youtube yang tertera pada tahap pengayaan materi pembelajaran; 
2) Apresiasi isi dari tayangan tersebut; 
3) Catat hal-hal yang terdapat pada tayangan yang diapresiasi meliputi:  
- nama kesenian,  
- alat musik yang digunakan,  
- jumlah seniman yang berperan dalam pertunjukan,  - judul lagu yang dimainkan,  - bentuk pertunjukan. Informasi bisa ditambah dan dikembangkan oleh siswa. 
4) Tulislah informasi yang diperoleh setelah menonton tayangan di youtube tersebut. Kalau informasi yang ditemukan terasa terbatas, tulis saja secara ringkas sebatas informasi yang diperoleh siswa; 
5) Tentukan teman diskusi, boleh menghubungi teman sepermainan, atau teman sekolah, atau saudara, atau orang tua, atau bapak/ibu guru. Ajaklah berdiskusi tentang tulisan yang telah dibuat. Siswa boleh meminta apresiasi berupa nilai atau tanggapan dari mereka.  
 Rentang nilai yang diminta antara 80-100. Berapakah nilai yang diberikan oleh teman diskusimu? 

E. LatihanSoal 

Jawablah soal di bawah ini dengan cara memilih jawaban yang dianggap tepat! 
 
1. Indonesia sangat kaya dengan alat musik. Keragaman alat musik tersebar di setiap daerah di Nusantara, salah satunya yaitu alat musik saluang. Alat musik ini berasal dari daerah... 
a. Sulawesi Selatan 
b. Sumatera Barat 
c. Sumatera Selatan 
d. Bali 
e. Sumatera Utara  

2. Terdapat beragam seni musik tradisional di Indonesia, salah satunya adalah kesenian yang berasal dari Kalimantan Tengah yang dalam penyajiannya menggunakan alat musik kecapi, yaitu: 
a. Seni Pantun 
b. Sape 
c. Seni Karungut 
d. Seni Talempong Pacik 
e. Seni Sasando  

3. Bentuk pertunjukan musik tradisional, dimana setiap pemain musik harus menempatkan diri di antara pemain musik yang lain merupakan karakteristik dari ... 
a. Garapan Mandiri 
b. Garapan Kolaborasi 
c. Musik Sakral 
d. Penyajian Tunggal (solo) 
e. Penyajian kelompok (ansambel)   
4. Bentuk pertunjukan musik tradisional, dimana, sangat terbuka improvisasi pemain dalam mengolah ornamentasi lagu merupakan karakteristik dari ... 
a. Garapan Mandiri 
b. Garapan Kolaborasi 
c. Musik Sakral 
d. Penyajian Tunggal (solo) 
e. Penyajian Kelompok (ansambel)   

5. Salah satu contoh alat musik yang dapat dimainkan dalam penyajian tunggal dan kelompok adalah.... 
a. Angklung 
b. Gamelan Wayang 
c. Talempong 
d. Taganing 
e. Kacapi 
 
KUNCI JAWABAN DAN PEMBAHASAN 
1. Kunci Jawaban : B 
Pembahasan : Alat musik tradisional saluang berasal dari daerah Sumatera Barat. 
2. Kunci Jawaban : C 
Pembahasan : Kesenian daerah yang berasal dari Kalimantan Tengah dalam penyajiannya menggunakan alat musik kecapi disebut Seni Karungut. 
3. Kunci Jawaban : E 
Pembahasan : Bentuk pertunjukan musik tradisional, dimana setiap pemain musik harus menempatkan diri di antara pemain musik yang lain merupakan karakteristik dari penyajian kelompok. 
4. Kunci Jawaban : D 
Pembahasan : Bentuk pertunjukan musik tradisional, dimana, sangat terbuka improvisasi pemain dalam mengolah ornamentasi lagu merupakan karakteristik dari penyajian tunggal. 
5. Kunci Jawaban : E 
Pembahasan :  Salah satu contoh alat musik yang dapat dimainkan dalam penyajian tunggal dan kelompok adalah Kacapi 

F. PenilaianDiri 

Silahkan penilaian diri ini diisi oleh siswa. 

 

No.


Pertanyaan

Jawaban

 

Ya

Tidak

 

1.

Saya bersyukur mempunyai keragaman bentuk pertunjukan musik tradisional di Indonesia.



2.

Saya mengerti uraian materi pembelajaran ini!



3.

Saya harus menghargai keberagaman bentuk pertunjukan musik tradisional yang berkembang di setiap daerah di Indonesia!



 

4.

Saya merasa materi ini sangat penting!

 


5.

Saya ingin mengetahui lebih mendalam tentang bentuk pertunjukan musik tradisional di Indonesia!

 


6.

Setelah mempelajari modul ini saya akan berusaha mengamati dan mempelajari bentuk pertunjukan musik tradisional yang terdapat di wilayah saya secara mandiri.

 

 

 

Demikianlah informasi yang bisa kami sampaikan, mudah-mudahan dengan adanya Materi Bentuk Pertunjukan Musik Tradisional Mapel Seni Budaya kelas 10 SMA/MA ini para siswa akan lebih semangat lagi dalam belajar demi meraih prestasi yang lebih baik. Selamat belajar!! 

#
Bentuk Pertunjukan Musik Tradisional File ini dalam Bentuk .pdf File Size 74Kb
Diupload oleh www.bospedia.com


      Pencarian yang paling banyak dicari
      • pertunjukan musik adalah
      • jenis pertunjukan musik tradisional
      • konsep pertunjukan musik tradisional
      • pengertian pertunjukan musik tradisional
      • teknik pertunjukan musik
      • contoh pertunjukan musik
      • mengapa teknik blocking diperlukan dalam pertunjukan musik tradisional?
      • bentuk pertunjukan musik barat
      • pdf, 2018,2019,2020,2021,2022

      Post a Comment

      Post a Comment