ZCgRxn24sMSt1P8PT34NVVluf7C7ODQ8eSh7SrtI
Bookmark

Materi Unsur unsur Musik Barat Mapel Seni Budaya kelas 11 SMA/MA

Materi Unsur unsur Musik Barat Mapel Seni Budaya kelas 11 SMA/MA - Hai adik adik yang baik, apa kabar? semoga dalam keadaan sehat sehat saja ya, kebetulan kakak sudah mempersiapkan untuk adik adik mengenai materi yang yang mungkin dibutuhkan yaitu materi tentang Unsur unsur Musik Barat yang diambil dari mata pelajaran Seni Budaya mengenai Seni Musik untuk adik adik kelas 11 SMA/MA. Semoga bermanfaat yah.

Materi Unsur unsur Musik Barat Mapel Seni Budaya kelas 11 SMA/MA
Materi Unsur unsur Musik Barat Mapel Seni Budaya kelas 11 SMA/MA

A. Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari materi ini siswa diharapkan mampu:
  1. Mengidentifikasi nada
  2. Mengidentifikasi dinamika
  3. Mengidetifikasi warna suara
  4. Mengidentifikasi ritme
  5. Mengidentifikasi tempo

B. Uraian Materi

1. Bunyi

Bunyi atau suara memenuhi pendengaran kita sehari-hari. Anak-anak menangis, angin bertiup menebak dedaunan, keramaian orang di pusat-pusat keramaian, suara kendaraan bermotor, dan lain-lain. Dengan bunyi kita mengetahui dan belajar tentang apa yang terjadi di sekitar kita. Kita dapat menggunakan bunyi-bunyi itu untuk berkomunikasi dengan lingkungan. Dengan cara mendengar ucapan, tertawa, dan tangisan seseorang kita dapat belajar tentang apa yang dipikirkan dan dirasakan orang lain.
Bunyi dapat diterima sebagai sesuatu yang menyenangkan dan tidak menyenangkan, enak dan tidak enak didengar. Pada kenyataannya, kita sering pula mengabaikan sekian banyak bunyi-bunyi, dan memberikan perhatian hanya kepada bunyi yang menarik perhatian.

Apa sebenarnya bunyi yang kita dengar itu? Apa yang dimaksud dengan bunyi? Apa yang yang menyebabkan dan bagaimana kita dapat mendengarnya? Bunyi berasal dari getaran suatu benda, misal meja yang dipukul-pukul atau senar gitar yang dipetik. Getaran tersebut dikirim ke telinga kita melalui medium yaitu udara. Getaran tersebut berakibat gendang telinga kita tergetar, dan impuls, atau sinyal-sinyal tertentu ditransfer ke otak untuk kemudian dipilih, diorganisasi, dan ditafsirkan oleh otak.
Musik adalah bagian dari dunia bunyi, suatu seni yang didasarkan pada pengorganisasian bunyi. Kita dapat membedakan musik dengan bunyi-bunyi lain dengan mengenal unsur-unsur bunyi yang musikal, yakni; pitch(nada), dinamik, dan warna suara.


a. Nada (Pitch)

• Pengertian Nada (Pitch)

Kalian pernah atau sering mendengar kata nada, misalnya dalam gabungan kata seperti nada do, re, mi, nada rendah, nada tinggi, dan sebagainya. Atau bahkan ketika di bangku SMP kalian pernah menyanyikan lagu dengan menggunakan nada-nada di atas. Apa sebetulnya nada itu? Dalam kamus besar bahasa Indonesia dituliskan bahwa nada adalah tinggi rendahnya bunyi seperti dalam lagu, musik, dan lain-lain. Dengan demikian ketika bernyanyi, sebenarnya kita sedang membunyikan nada-nada. Demikian pula ketika memainkan alat musik seperti gitar atau piano misalnya, kita juga sedang membunyikan nada-nada.
Dari uraian di atas, kita bisa mengatakan bahwa nada (tone) merupakan unsur utama dalam sebuah karya musik baik lagu atau permainan instrumental. Dalam kehidupan sehari-hari pula, tanpa adanya perbedaan nada ini, kata-kata yang kita ucapkan menjadi terasa membosankan, tidak akan ada musik seperti yang kita tahu sekarang ini. Nada dari suatu bunyi ditentukan oleh frekuensi dari getarannya. Semakin cepat frekuensinya, semakin tinggi nadanya, sebaliknya semakin lambat frekuensi, makin rendah nadanya. Tinggi rendahnya nada inilah yang dalam istilah musik sering disebut pitch. Bila digambar akan terlihat seperti gambar di bawah ini.
Nada-nada dalam sebuah lagu atau musik telah memiliki takaran getaran atau frekuensi getarannya masing-masing. Nada do misalnya, memiliki besar frekuensi getaran tertentu yang berbeda dengan nada re atau mi. Atas dasar itu, para ahli kemudian menyusun nada-nada berdasarkan tinggi rendahnya atau besar kecilnya frekuensi getarannya seperti berikut ini.
Dari uraian di atas, dapat kita simpulkan bahwa dalam menyanyikan sebuah nada, bila besarnya frekuensi getaran suara kita kurang dari frekuensi getaran nada tersebut, maka nada yang kita nyanyikan akan terdengar sumbang atau fals. Demikian sebaliknya, bila besarnya frekuensi getaran suara kita melebihi frekuensi getaran nada tersebut, maka nada kita yang kita nyanyikan akan terdengar sumbang atau fals pula. Untuk itu, agar dapat membidik nada dengan baik, perlu latihan yang banyak. Dengan latihan tekun, suatu saat bisa menyanyikan sebuah lagu dengan baik.
• Tangga Nada
Dalam teori musik barat, nada yang digunakan dikenal dengan istilah nada-nada diatonis. Nada-nada ini diatur dalam susunan nada-nada yang disebut dengan kunci (key) atau tangga nada. Pada dasarnya, dalam musik barat dikenal dengan dua sistem tangga nada yakni tangga nada mayor dan tangga nada minor. Tangga nada diatonis tersebut terdiri dari tujuh buah nada yang berjarak 1 dan ½ nada. Tangga nada diatonis terbagi dalam dua kelompok, yakni tangga nada mayor dan tangga nada minor. Perhatikan perbedaan pada skala nadanya!
Tangga nada merupakan tangga nada yang berjenjang atau bertahap antara nada. Setiap tangga nada diawali dengan nada awal yang dijadikan sebagai dasar pijakan dalam menentukan susunan nada dalam sebuah tangga nada disebut sebagai nada dasar. Untuk itu, agar bisa menentukan tangga nada tersebut harus diketahui dulu nada-nada dasar yang terdiri dari :
✓ Nada dasar natural
C – D – E – F – G – A – B – C
Tangga nada di atas menggunakan tangga nada dasar Do = C yang disebut dengan tangga nada dasar natural.
✓ Nada dasar kromatis Tangga nada kromatis adalah tangga nada yang sudah mengalami perubahan baik dinaikkan maupun diturunkan ½ nada. Lambang nada kromatis yang dinaikkan dengan tanda # (kres) sedangkan yang diturunkan dengan tanda b(mol). Nada-nadanya adalah sebagai berikut: C# (dibaca cis), D# (dibaca dis), F# (dibaca Fis), G# (dibaca Gis), A# (dibaca Ais) Bb (dibaca Bes), Db (dibaca Des), Eb (dibaca Es), Gb (dibaca Ges), Ab (dibaca As) Untuk memudahkan frekuensi nada-nadanya yang sama adalah sebagai berikut : C# = Db, D# = Eb, F# = Gb, G# = Ab, A# = Bb Coba kamu perhatikan, jika digambarkan dalam Keybord maka susunan nada natural dan kromatis adalah sebagai berikut!
Jika kamu punya pianika coba kamu bunyikan nada-nada tersebut di atas! Apa yang kamu rasakan? Kamu bisa merasakan perbedaan-perbedaan nada yang dibunyikan. Setelah mengetahui skala nada tangga nada mayor dan minor serta nada dasarnya, maka kamu bisa menentukan tangga nada dengan beberapa nada dasar disamping nada natural. Contoh jika kamu menyanyikan salah satu lagu misalkan lagu “Ibu Kita Kartini” kamu bisa menyanyikan lagu tersebut dengan berbagai nada dasar sesuai kemampuan vokal seorang penyanyi. Misalkan dengan nada dasar C dan nada dasar G. Maka kamu tentukan terlebih dahulu skala nada masing-masing dari nada dasar tersebut.

Perhatikan dan bandingkan perbedaan skala nada di bawah ini! 
Dapat kita lihat pada skala nada tangga nada mayor dengan nada dasar C, jika dilihat pijakan awal nadanya (Do) terletak di C. Demikian pula dengan nada dasar G, jika dilihat pijakan awal nadanya (Do) terletak di G. Coba kamu praktekkan kedua skala nada di atas dengan menggunakan pianika! Apa yang kamu rasakan? Lebih tinggi manakah antara tangga nada mayor nada dasar C dengan nada dasar G? Jika dirasakan maka nada dasar G lebih tinggi dari nada dasar C, betul bukan? Demikian halnya dengan tangga nada minor, untuk menentukan susunan nada pada tangga nada minor secara prinsip sama seperti pada tangga nada mayor. Namun perbedaannya terletak pada skala atau interval nadanya. Untuk lebih lengkapnya kita lihat susunan tangga nada mayor dan minor dengan beberapa nada dasar di bawah ini.



Coba kamu praktekkan kedua tangga nada di atas dengan nada dasar yang berbeda-beda dengan menggunakan pianika!

• Dinamik
Dalam bernyanyi atau berbicara, seringkali suara kita terdengar keras dan lembut. Dalam musik, volume bunyi yang kuat, lembut, dan perubahannya itu disebut dinamik atau dengan kata lain, dinamik adalah tingkat kekerasan atau kelembutan dalam musik.

Kekerasan berhubungan dengan amplitude getaran yang dihasilkan bunyi. Semakin keras dawai dipetik, suaranya semakin keras. Ketika beberapa instrumen dimainkan lebih keras atau lebih lembut, atau ketika ada perubahan pada instrumen-instrumen yang dimainkan, akan dihasilkan perubahan dinamik. Perubahan ini dapat dibuat mendadak atau secara bertahap.

Coba kamu nyanyikan nada do dengan keras, kemudian nyanyikan lagi nada tersebut dengan lembut. Apakah ada perbedaan diantara keduanya? Tentu yang satunya akan terdengar keras dan satunya akan terdengar lembut.

Pemain musik dapat menekankan nada-nadanya dengan cara memainkan lebih keras daripada nada-nada lainnya. Penekanan ini disebut sebagai dynamic accent (tekanan dinamik).
Ketika menulis notasi musik untuk dibaca orang lain, komposer mempunyai tradisi berupa penggunaan kata-kata dan singkatan bahasa Itali untuk tanda dinamik. Istilah-istilah umum tersebut adalah sebagai berikut:
Pianissimo pp sangat lembut
Piano p lembut
Mezzo piano mp agak lembut
Mezzo forte mf agak keras
Forte f keras
Fortissimo ff sangat keras

Untuk tingkat dinamik selembut-lembutnya atau sekeras-kerasnya komposer kadang-kadang menggunakan tanda ppp atau pppp dan fff atau ffff. Untuk menunjukkan perubahan yang bertahap dalam dinamik digunakan simbol seperti berikut:


• Warna Suara (Timbre)
Kamu coba dengan temanmu atau orang di sekitarmu menyanyikan sebuah lagu yang sama dengan tinggi nada yang sama pula! Atau kamu perhatikan dalam video di media internet seperti youtube, beberapa penyanyi yang membawakan lagu-lagu yang sama. Kemudian kamu perhatikan pula permainan alat musik seperti gitar, piano, suling, atau pianika memainkan sebuah lagu yang sama dengan nada yang sama pula! Apa yang kamu temukan?
Terdengar meskipun teman-temanmu atau para penyanyi membawakan lagu yang sama dengan nada yang sama pula, tetaplah ada perbedaan. Ada diantaranya suaranya lembut, ada yang terdengar serak, atau ada yang terdengar nyaring. Demikian pula dengan alat musik seperti gitar dan pianika, kamu dapat membedakan suara alat musik musik tersebut, meskipun keduanya memainkan nada yang sama dengan tingkat dinamik yang relatif sama pula. Atau kita dapat membedakan bunyi yang terdengar dari meja yang dipukul dengan cara yang berbeda. Perbedaan inilah yang disebut dengan warna suaraatau timbre.

Setiap orang memiliki warna suara yang berbeda-beda. Berdasarkan warna suaranya, suara manusia dapat dibedakan atas suara orang dewasa dan suara anak-anak. Suara orang dewasa dibagi lagi menjadi:

a. Suara perempuan, terbagi atas:
  • Suara rendah disebut alto dengan wilayah nada f - d”.
  • Suara sedang disebut mezosopran dengan wilayah nada a - f”.
  • Suara tinggi disebut sopran dengan wilayah c’- a’.
b. Suara laki-laki, terbagi atas:
  • Suara rendah disebut bas dengan wilayah nada f – d”.
  • Suara sedang disebut dengan bariton dengan wilayah nada a – f’.
  • Suara tinggi disebut dengan tenor dengan wilayah nada c – a’.
Suara anak-anak dibagi lagi menjadi
a. Jenis suara tinggi dengan wilayah nada c’ – f”.
b. Jenis suara rendah dengan wilayah nada a – d”.

Warna suara yang berbeda-beda pula terjadi pada alat musik. Coba kamu perhatikan orang bermain drum, dalam satu set drum akan terdapat perbedaan suara dari masing-masing instrumen dalam drum. Atau kamu perhatikan marching band setiap alat musiknya memiliki karakter suara yang berbeda-beda dan menjadi kekhasan setiap alat musiknya. Dengan adanya perubahan-perubahan pada dinamik, perbedaan-perbedaan pada warna suara akan menciptakan keberagaman dan kekontrasan dalam musik.
2. Ritme
Unsur musik lainnya adalah ritme atau irama. Apakah irama itu? Sebelum dijelaskan cobalah kamu cermati, ketika kamu mendengar lagu atau musik, tanpa disadari kamu sering ikut menggerak-gerakan tangan atau kepala bahkan kaki. Tidak jarang mengetuk-ngetukan jari tangan pada meja, menggoyangkan kepala ke kiri dan ke kanan secara berulang-ulang dan teratur. Alunan lagu-lagu atau musik yang teratur seperti gerakan tangan, kaki, atau kepala itulah yang disebut irama.

Ritme merupakan unsur dasar dalam kehidupan. Kita melihat perputaran siang dan malam, pergantian musim silih berganti. Di dalam tubuh, kita merasakan ritme ketika bernafas, detak jantung, dan bunyi hak sepatu ketika sedang berjalan. Ritme
pada dasarnya adalah suatu pola pengulangan tekanan dan pelepasan, pengulangan harapan dan pemenuhannya. Pergantian ritme ini tampak berkaitan dengan mengalirnya waktu. Dalam pengertian luas, ritme merupakan aliran yang teratur dalam musik melalui waktu.

Ritme atau irama, adalah susunan di antara durasi nada-nada yang pendek dan panjang, nada-nada yang bertekanan dan yang tak bertekanan, menurut pola tertentu yang berulang-ulang. Dapat juga dikatakan bahwa ritme ialah melodi yang monoton.

Dalam berbagai situasi, ritme bagaikan denyut jantung bagi suatu karya musik sehingga tanpanya sebuah karya musik tidak bisa hidup atau bernafas. Adanya ritme dalam musik akan menyangkut segala elemen lainnya, baik pitch, warna suara, dan dinamik. Bagaimana elemen-elemen tersebut berubah menurut waktu beserta rentang pergantiannya, harus dilakukan dengan ritme. Aspek-aspek yang berhubungan dengan ritme adalah sebagai berikut:

a. Beat (ketukan, denyutan)
Ketika kita bertepuk tangan atau menghentakkan kaki mengikuti musik, berarti kita merespon terhadap beat musik tersebut. Beat (bit) merupakan denyutan (pulsa) rata dan berulang yang membagi musik dalam unit waktu yang sama. Beat dapat digambarkan sebagai tanda-tanda dalam suatu garis waktu. Dalam musik, beat muncul antara tiap ¼ detik sampai 1½ detik. Kadang-kadang beat begitu kuat dan mudah untuk mengikutinya, seperti dalam musik mars dan rock, tetapi kadang agak sukar diperhatikan membuat perasaan seolah mengambang atau tanpa tujuan.

Perhatikan gambar di bawah ini!
b. Metrum (meter/birama)
Ketika kita menyanyikan suatu lagu, beberapa beat terasa lebih kuat tekanannya dibandingkan yang lainnya. Tekanan tersebut secara teratur muncul setiap 2, 3 atau 4 beat. Dalam musik pola pengulangan beat yang bertekanan kuat di mana satu atau lebih beat lainnya lebih ringan. Pengelompokan beat ke dalam kelompok yang teratur dinamakan metrumatau birama.
Sebuah kelompok beat terdiri atas sejumlah beat tetap yang disebut measure atau satuan birama. Ada beberapa tipe metrum, yang didasarkan pada jumlah beat dalam sebuah measure. Jika sebuah measure mempunyai 2 beat, disebut duple meter. Kita menghitung 1-2, 1-2, 1-2, dan seterusnya.
Contoh:

Tanda garis tegak lurus menandai awal dan akhir measure. Beat pertama, atau yang bertekanan, dinamakan downbeat.
Pola 3 beat pada measure dinamakan triple meter. Hitungannya 1-2-3, 1-2-3, dan seterusnya.

Contoh:

Pola dasar metrum lainnya adalah quadruple meter, yang mempunyai 4 beat pada setiap measure-nya. Biasanya downbeat muncul juga pada beat ketiga yang bertekanan terkuat daripada beat daripada beat kedua dan keempat, dan lebih ringan daripada beat yang pertama. Hitungannya 1-2-3-4, 1-2-3-4, dan seterusnya.
c. Aksen dan Sinkopasi (syncope)
Aspek penting dalam ritme adalah bagaimana nada-nada secara individual mendapatkan tekanan secara khusus. Sebuah nada yang bertekanan, pada umumnya dimainkan lebih keras daripada nada-nada sekitarnya, yaitu dengan mendapatkan aksen yang dinamis. Jika sebuah nada bertekanan muncul di mana secara normal sebenarnya aksen itu tidak diharapkan maka efek tersebut dinamakan sinkopasi (syncopation). Dalam hal ini suatu aksen akan muncul jika sebuah nada off-beat (yang tidak seharusnya bertekanan) mendapatkan tekanan, yaitu ketika tekanan muncul di antara dua beat.

Coba kamu nyanyikan contoh lagu di bawah ini!

d. Tempo
Kita mengetahui adanya kecepatan beat cepat atau lambat. Kecepatan beat ini dinamakan tempo, suatu konsep dasar dalam musik. Tempo cepat berhubungan dengan perasaan enerjik, semangat, dan kegembiraan. Tempo lambat sering membawa suasana tenang dan khidmat.

Tanda tempo biasanya diletakkan pada permulaan lagu. Seperti juga dinamik, istilah dalam tempo menggunakan bahasa Itali.

Largo - sangat lambat, melebar
Grave - sangat lambat, hidmat
Adagio - lambat
Adante - lambat sedang, secepat orang berjalan
Moderato - sedang
Allegreto - cepat sedang
Allegro - cepat
Vivace - dengan hidup
Presto - sangat cepat
Prestissimo - secepat mungkin

Sejak sekitar tahun 1816, para komposer telah menunjukkan pilihan tempo mereka dengan menggunakan metronome, sebuah alat yang menghasilkan bunyi tiktak-tiktak. Bahkan di era teknologi sekarang ini terdapat beberapa aplikasi metronome untuk di komputer dan smartphone yang bisa diunduh melalui internet, yang bisa digunakan untuk melatih kepekaan terhadap tempo dalam bernyanyi atau memainkan alat musik.
3. Melodi
Rangkaian nada-nada dalam sebuah lagu, bila dinyanyikan akan membentuk sebuah melodi. Dengan demikian, dapat kita katakan bahwa melodi adalah rangkaian nada-nada dalam notasi yang dibunyikan secara berurutan.

Melodi dalam sebuah lagu dapat bergerak secara mendatar, menaik, atau menurun. Perhatikan contoh-contoh berikut!



4. Harmoni

Secara sederhana, harmoni adalah hubungan sebuah nada dengan nada yang lainnya. Harmoni meliputi interval dan akor. Interval adalah jarak antara suatu nada yang lainnya. Sementara akor adalah paduan nada yang dimainkan secara serempak atau bersamaan.

Baca juga - Soal Analisis Musik Barat

a. Interval
Interval antar nada memiliki jarak yang berbeda-beda dalam sebuah tangga nada. Perhatikan contoh interval dalam tangga nada berikut!
C – C jarak interval 0, disebut prime murni
C – D jarak interval 1, disebut sekonde besar
C – E jarak interval 2, disebut terts besar
C – F jarak interval 2 ½, disebut kwart murni
C – G jarak interval 3 ½, disebut kwint murni
C – A jarak interval 4 ½, disebut sekt besar
C – B jarak interval 5 ½, disebut septime besar
C – C’ jarak interval 6, dsiebut oktaf murni

b. Akor
Akor umumnya terdiri dari tiga buah nada, sehingga disebut trinada. Akor trinada ini terdiri atas nada alas, nada terts (nada ketiga), dan nada kwint (nada kelima). Contoh :
C – E – G
nada alas nada tersts nada kwint
Perhatikan nada-nada dalam tangga nada berikut!
1 2 3 4 5 6 7 → nada root/alas
3 4 5 6 7 1 2 → nada terts
5 6 7 1 2 3 4 → nada kwint
I II III IV V VI VII → tingkat akor
Akor Tonika (I) C - E - G
Akor Supertonika (II) D - F - A
Akor Median (III) E - G - B
Akor Subdominan (IV) F - A - C
Akor Dominan (V) G - B - D
Akor Submedian (VI) A - C - E
Akor Leading Tone (VII) B - D - F

Coba gunakan pianikamu dan bunyikan nada-nada di atas secara bersamaan! Tentu terasa enak didengar. Akor dipakai untuk mengiringi melodi lagu sehingga menjadi enak didengar. Nama-nama akor tergantung nada alasnya. Pada tabel berikut kita dapat melihat nama tingkat nada pada tangga nada natural (C).


Akor tingkat I, IV, dan V disebut akor mayor karena jarak interval dasar akor dengan nada terts-nya adalah 2. Hal ini dapat kita lihat dari jarak c – e yang berjarak 2. Akor-akor ini juga disebut akor pokok.
Selain akor mayor, terdapat juga akor minor dan diminished. Pada akor minor, jarak interval dasar akor dengan nada ters-nya adalah 1 ½ sehingga disebut akor minor (kecil). Hal ini dapat dilihat dari jarak d – f yang berjarak 1 ½.

Akor VII akor diminished karena jarak interval dasar akor dengan nada kwint-nya 3 sehingga disebut kwint kurang (diminished). Hal ini dapat dilihat pada jarak antara b - f yang berjarak 3. Akor-akor minor dan diminished ini dikelompokkan sebagai akor bantu.

Contoh lain :
Akor Mayor Akor Minor Akor Diminished
C → C-E-G Cm → C-Eb-G Cdim → C-E-F#
D → D-F#-A Dm → D-F-A Ddim → D-F-G#
G → G-B-D Gm → G-Bb-D Gdim → G-B-C#

Perhatikan perbedaan interval nadanya.
Sekarang coba kamu bunyikan akor akor di atas dengan menggunakan pianika, gitar, atau piano. Coba lakukan berulang ulang sampai kamu lancar!

C. Rangkuman

  • Bunyi berasal dari getaran suatu benda, misal meja yang dipukul-pukul atau senar gitar yang dipetik. Getaran tersebut dikirim ke telinga kita melalui medium yang biasanya udara. Getaran tersebut berakibat gendang telinga kita teretar, dan impuls, atau sinyal-sinyal tertentu ditransfer ke otak untuk kemudian dipilih, diorganisasi, dan ditafsirkan oleh otak.
  • Dalam musik, volume bunyi yang kuat, lembut, dan perubahannya itu disebut dinamik atau dengan kata lain, dinamik adalah tingkat kekerasan atau kelembutan dalam musik.
  • Perbedaan bunyi yang terdengar darimedia vokal atau alat musik disebut dengan warna suaraatau timbre.Atau kata lain warna suara adalah perbedaan kualitas bunyi.
  • Ritme atau irama, adalah susunan di antara durasi nada-nada yang pendek dan panjang, nada-nada yang bertekanan dan yang tak bertekanan, menurut pola tertentu yang berulang-ulang.
  • Tempo, cepat lambatnya musik.
  • Melodi adalah rangkaian nada-nada dalam notasi yang dibunyikan secara berurutan.
  • Harmoni adalah hubungan sebuah nada dengan nada yang lainnya meliputi interval dan akor.

D. Latihan Soal

Pilihlah jawaban yang benar!
1. Nada atau pitch istilah musik untuk .....
a. tinggi rendah bunyi
b. tinggi rendah nada
c. tinggi rendah musik
d. tinggi rendah timbre
e. tinggi rendah dinamik

2. Frekuensi getaran manusia yang kurang atau melebihi frekuensi getaran nada akan menghasilkan nada .....
a. tinggi
b. rendah
c. sumbang
d. mayor
e. minor

3. Keras lembutnya bunyi dalam musik disebut juga .....
a. pitch
b. warna suara
c. tempo
d. dinamik
e. timbre

4. Tanda mezzo piano (mp) artinya .....
a. lembut
b. sangat lembut
c. agak lembut
d. keras
e. sangat keras

5. Perbedaan suara seperti pada alat musik drum di setiap instrumennya adalah contoh adanya perbedaan .....
a. dinamik
b. nada
c. melodi
d. timbre
e. nada dasar

6. Suara tinggi perempuan disebut .....
a. Alto
b. Mezzosopran
c. Sopran
d. Tenor
e. Bariton
7. Suara laki yang wilayah nadanya c – a’ termasuk jenis suara .....
a. Tenor
b. Bas
c. Bariton
d. Sopran
e. Alto

8. Tanda tempo Adagio adalah jenis tempo .....
a. cepat
b. sangat cepat
c. sedang
d. sangat lambat
e. lambat

9. Perhatikan gambar di bawah ini!


Rangkaian melodi di atas adalah .....
a. melodi turun satu tangga
b. melodi naik tiga tangga
c. melodi naik dua tangga
d. melodi turun dua tangga
e. melodi turun tiga tangga

10. Jarak interval 3 ½, disebut dengan .....
a. prime murni
b. kwint murni
c. oktaf murni
d. kwart murni
e. sekonde besar
Isilah titik-titik berikut dengan jawaban yang benar!
1. Dalam musik barat dikenal dengan dua sistem tangga nada yakni ........dan...........
2. Nada terts pada akor Tonika adalah ........
3. Interval C – C’ dengan jarak 6 disebut ......
4.  tanda dinamik tersebut disebut ......
5. 

Gambar disamping adalah alat pengukur tempo yang
disebut .....

Kunci Jawaban dan Pembahasan Latihan Soal Kegiatan Pembelajaran 3
Pilihan Ganda
1. A
2. C
3. D
4. C
5. D
6. C
7. A
8. E
9. E
10. B
Jawaban isian soal
1. tangga nada mayor dan tangga nada minor
2. E
3. oktaf murni
4. cressendo
5. metronome

E. Penilaian Diri

Nama : ............................................................................
Kelas : .............................
Semester : ........
Waktu Penilaian : ..............................................
Demikianlah informasi yang bisa kami sampaikan, mudah-mudahan dengan adanya Materi Unsur unsur Musik Barat Mapel Seni Budaya kelas 11 SMA/MA ini para siswa akan lebih semangat lagi dalam belajar demi meraih prestasi yang lebih baik. Selamat belajar!! 

#
Unsur unsur Musik Barat File ini dalam Bentuk .pdf File Size 74Kb
Diupload oleh www.bospedia.com


      Pencarian yang paling banyak dicari
      • unsur unsur musik barat brainly
      • unsur unsur muzik
      • ciri ciri musik barat
      • klasifikasi musik barat
      • jenis jenis musik barat
      • contoh musik barat
      • fungsi musik barat
      • pengertian musik barat
      • pdf, 2018,2019,2020,2021,2022

      Post a Comment

      Post a Comment