ZCgRxn24sMSt1P8PT34NVVluf7C7ODQ8eSh7SrtI
Bookmark

Materi Mengidentifikasi Informasi Teks Cerita Sejarah Mapel Bahasa Indonesia kelas 12 SMA/MA

Materi Mengidentifikasi Informasi Teks Cerita Sejarah Mapel Bahasa Indonesia kelas 12 SMA/MA - Haloa dik adik yang baik apa kabar? semoga dalam keadaan baik baik saja, jangan lupa untuk selalu menggunakan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan agar terhindar dari berbagai penyakit. Nah apa kesempatan yang baik ini kakak ingin membagikan kepada adik adik mengenai Materi Mengidentifikasi Informasi Teks Cerita Sejarah Mapel Bahasa Indonesia kelas 12 SMA/MA. Semoga bermanfaat yah.

Materi Mengidentifikasi Informasi Teks Cerita Sejarah Mapel Bahasa Indonesia kelas 12 SMA/MA
Materi Mengidentifikasi Informasi Teks Cerita Sejarah Mapel Bahasa Indonesia kelas 12 SMA/MA

A. Tujuan Pembelajaran 

Setelah mempelajari modul pada kegiatan pembelajaran 1 ini diharapkan kalian dapat mengidentifikasi informasi dalam teks cerita sejarah dengan kritis, cermat, dan bertanggung jawab agar kalian memiliki pemahaman tentang teks cerita sejarah dengan benar. 

B. Uraian Materi 

Tak terasa kalian sudah sampai pada teks kedua di kelas XII yaitu teks cerita sejarah, kalian baru saja mempelajari surat lamaran pekerjaan. Pasti di antara kalian sudah memahaminya bukan. Teks yang akan kalian pelajari sekarang sangat mengasyikkan. Karena kalian dapat memiliki gambaran tentang kehidupan, perjuangan, peristiwa atau hal lain yang pernah terjadi dan ditulis dalam teks cerita sejarah. Jadi seperti hidup pada zaman yang ada pada cerita sejarah tersebut. Selain itu  banyak juga nilai-nilai yang dapat kita ambil setelah membaca teks cerita sejarah. Menarik bukan?  Apa sebenarnya cerita sejarah dan bagaimana serunya kehebatan pelaku dan peristiwa yang pernah terjadi semua ada di modul ini. 

1. Pengertian 
Perhatikan contoh berikut! 
Contoh 1 
Candi Borobudur merupakan salah satu keajaiban dunia yang berasal dari Indonesia. Candi Borobudur sendiri merupakan peninggalan terbesar agama Buddha yang ada di dunia. Candi ini dibangun sekitar tahun 824 M pada masa Raja Samaratungga dari Wangsa Syailendra. 

Candi Borobudur merupakan monumen Buddha yang memiliki 504 patung Buddha, 72 stupa terawang dan 1 stupa induk. Candi Borobudur memiliki arsitektur Gupta yang menggambarkan kekentalan gaya arsitektur dari India. 

UNESCO telah mengakui Candi Borobudur sebagai salah satu monumen Buddha terbesar di Indonesia dan dunia serta memuji kemegahannya. Dalam pembangunannya, Candi Borobudur membutuhkan waktu sekitar 75 tahun di bawah komando arsitek Gunadarma.  

60 ribu meter kubik batuan vulkanik yang digunakan untuk pembangunan candi ini diambil dari Sungai Elo dan Progo yang terletak sekitar 2 Km di sebelah timur candi. Pada saat pembangunan, belum dikenal sistem metrik. Bahkan, satuan panjang yang digunakan dalam pembuatan candi adalah tala yang dihitung dengan cara merentangkan ibu jari dan jari tengah. Metode pengukuran ini biasa digunakan untuk mengukur panjang rambut dari dahi sampai dasar dagu. 

Berdasarkan tulisan yang tertulis prasasti Karangtengah dan Kahulunan, sejarawan J.G. de Casparis memprediksi bahwa pendiri Candi Borobudur adalah Samaratunga, raja Mataram Kuno dari dinasti Syailendra. Samaratungga mulai membangun candi ini sekitar tahun 824 M. Namun, candi ini baru dapat diselesaikan pada masa Ratu Pramudawardhani yaitu putrinya.
Contoh 2 
Pangeran Bondowoso dan Lorojonggrang 
Sebuah kerajaan besar jatuh di musuh, kerajaan tersebut memiliki seorang putri cantik bernama Roro Jonggrang. Pangeran Bondowoso jatuh hati padanya dan berniat menikahi sang putri. Namun tentu saja Roro Jonggrang tidak menyukai pangeran Bondowoso sehingga meminta sarat yang sulit yaitu membuat seribu candi hanya dalam waktu semalam. Ternyata pangeran Bondowoso menyanggupinya. 
Dengan bantuan jin dan roh halus sebelum menjelang fajar persyaratan sudah hampir dipenuhi Pangeran Bondowoso. Tentu saja melihat hal itu Roro Jonggrang panik dan memikirkan cara untuk mencegahnya memenuhi persyaratan. Akhirnya sang putri menyuruh pelayan untuk menumbuk lesung dan menebarkan bunga. Sehingga jin dan roh halus merasa hari sudah siang dan langsung menghentikan pekerjaannya. 
Pangeran Bondowoso merasa marah saat mengetahui cara licik Roro Jonggrang padahal hanya perlu 1 candi lagi untuk memenuhi persyaratan. Kemurkaan pangeran Bondowoso akhirnya dilampiaskan dengan mengutuk Roro Jonggrang menjadi arca ke 1000 untuk menggenapkan Candi. 
Dari dua contoh tersebut dapatkah kalian membedakan teks cerita sejarah tersebut? Ya kalian benar! Pada contoh pertama merupakan teks cerita sejarah dan pada contoh kedua merupakan contoh teks cerita sejarah. 

Teks cerita sejarah berbeda dengan teks sejarah. Teks sejarah adalah tulisan yang berisi cerita, kejadian atau peristiwa yang benar-benar pernah terjadi atau berlangsung di masa lalu. Bedanya sangat jelas bahwa teks sejarah bukanlah cerita imajinasi, namun dapat disampaikan melalui gaya penulisan prosa nonfiksi maupun fiksi. 
Pengertian teks cerita sejarah adalah kisah imajinasi yang ditulis dengan tokoh atau latar sejarah yang benar-benar terjadi. Meskipun imajinatif, teks ini tetap memuat sejarah yang faktual, namun hanya digunakan untuk latar belakang dan beberapa unsur lainnya saja. Teks cerita adalah istilah umum. Bisa jadi mengacu pada cerpen, novel, novelet, atau skenario drama. 

Pada dasarnya hampir semua prosa atau novel dapat memuat nilai sejarah jika gaya penulisan yang digunakan adalah gaya realis. Namun, kandungan sejarahnya tidak akan sekuat teks cerita sejarah. Seorang sastrawan yang sering kali menggunakan fakta-fakta sejarah sebagai latar untuk mengisahkan tokoh-tokoh fiksinya bermaksud untuk mengisahkan kembali seorang tokoh sejarah dalam berbagai dimensi kehidupannya, seperti emosi pribadi tokoh, tragedi yang menimpanya, kehidupan keluarga dan masyarakat, serta pandangan politiknya. Misalnya, novel Rora Mendut versi Mangunwijaya dan versi Ajip Rosidi; Bumi Manusia, Jejak Langkah, Anak Segala Bangsa, dan Rumah Kaca karya Pramoedya Ananta Toer; Kuantar ke Gerbang karya Ramadhan K.H. yang mengisahkan kehidupan Soekarno ketika menjalin rumah tangga dengan Inggit Garnasih; Novel Pangeran Diponegoro: Menggagas Ratu Adil karya Remy Silado. Contoh lain novel The da Vinci Code karya Dan Brown. 
Cerita sejarah adalah cerita yang di dalamnya menjelaskan dan menceritakan tentang fakta kejadian masa lalu yang menjadi asal-muasal atau latar belakang terjadinya sesuatu yang memiliki nilai kesejarahan, bisa bersifat naratif atau deskriptif. Cerita sejarah termasuk dalam teks naratif jika disajikan dengan menggunakan urutan peristiwa dan urutan waktu. Namun, jika disajikan secara simbolisasi verbal.  Novel tergolong ke dalam teks deskriptif. 

Sebelum membahas lebih lanjut cerita sejarah berikut akan disampaikan perbedaan antara teks sejarah dengan cerita sejarah. Simpulannya, teks sejarah adalah fakta, sementara teks cerita sejarah adalah imajinasi atas fakta. Sementara itu, berikut adalah analisis bandingan perbedaan cerita sejarah dengan teks sejarah. 
Cerita Sejarah 
1. Dituntut untuk menyajikan hal-hal faktual yang benar-benar ada dan pernah terjadi.
Bebas untuk menggambarkan sesuatu yang tidak pernah ada. 
2. Sejarawan wajib untuk menyampaikan sesuatu sebagaimana adanya, sesuai dengan realita, tidak 
boleh direka atau ditambahtambahkan. 
Penulis  bebas sepenuhnya dalam menciptakan sesuai dengan imajinasinya mengenai apa, kapan, siapa, dan dimananya, namun tetap memiliki keterkaitan dengan situasi atau tokoh sejarah. 
3.  Hubungan antar fakta satu dengan yang lainnya perlu direkonstruksi, setidaknya melibatkan topografis atau kronologinya.
Imajinasi dan kemampuan mencipta pengaranglah yang mewujudkan cerita sebagai suatu koherensi yang memiliki hubungan dengan situasi sejarah. 
4.Sejarawan harus bisa membuktikan bahwa yang dibawakan pada masa kini dapat dilacak eksistensinya di masa lalu. Sejarawan terikat pada fakta mengenai apa, siapa, kapan, dan di mana 
Tidak terikat pada fakta sejarah sepenuhnya, terutama bagi mengenai apa, siapa, kapan dan di mana, tidak butuh bukti atau saksi seperti teks sejarah. 
5. Pelaku-pelaku, hubungan antarpelaku, kondisi, situasi hidup, dan keadaan masyarakat secara universal harus sesuai dengan kenyataan yang terjadi.
Pelaku atau tokoh, hubungan, situasi, dan kondisi masyarakat dapat berasal dari imajinasi yang hanya memiliki relevansi dengan sejarah. 
2. Struktur 
 
Teks cerita sejarah, seperti cerita lainnya (novel, cerpen, dll) termasuk dalam kategori cerita ulang. Sehingga, baik teks cerita sejarah ataupun novel sejarah memiliki struktur teks yang sama, yakni: orientasi, pengungkapan peristiwa, konflik, komplikasi, evaluasi, dan koda. Berikut adalah struktur teks cerita sejarah menurut Kemdikbud (2017, hlm. 43). 
a. Pengenalan situasi cerita (orientasi, exposition) 
Pada bagian ini, penulis mulai memperkenalkan latar belakang baik waktu, tempat, maupun lokasi dan awal mula kejadian atau peristiwa. Tokoh dan hubungan antartokoh juga mulai diperkenalkan dengan cara yang sesuai dengan kebutuhannya. 

b. Pengungkapan peristiwa 
Bagian ini mengungkapkan peristiwa atau kejadian awal yang berpotensi menimbulkan berbagai masalah, pertentangan, atau kesukaran yang menghadang tokoh, terutama tokoh utama (protagonis). 

c. Konflik (rising action) 
Disini terjadi peningkatan masalah, pertikaian atau peristiwa lainnya yang menyebabkan kesukaran tokoh ikut meningkat pula. 
d. Puncak Konflik (komplikasi) 
Merupakan bagian yang paling mendebarkan, menghebohkan dan memuncak dari masalah, pertikaian atau peristiwa lainnya yang dihadapi oleh para tokohnya. 

e. Penyelesaian (resolusi) 
Jika tidak diikuti oleh koda, biasanya bagian ini adalah akhir dari cerita (ending) yang berisi pengungkapan bagaimana tokoh utama dan tokoh lainnya menyelesaikan berbagai permasalahan yang menimpanya. Terkadang dapat melalui penjelasan maupun penilaian terhadap nasih dan sikap yang dialami oleh tokohtokoh yang terlibat dalam peristiwa. 

f. Koda 
Merupakan komentar yang membahas kembali isi semua peristiwa dan perilaku tokoh yang terlibat. Terkadang bagian ini memberikan interpretasi amanat, tetapi tidak disarankan. Lebih baik biarkan pembaca menyimpulkannya sendiri. Bagian ini adalah opsional, terkadang koda digunakan untuk membuat semacam teaser untuk buku lanjutannya, dsb. 
Sebenarnya teks cerita sejarah memiliki 3 struktur penyusun, yaitu: 
  • Orientasi, merupakan bagian pengenalan atau pembuka dari teks cerita sejarah. 
  • Urutan Peristiwa, merupakan rekaman peristiwa sejarah yang terjadi, umumnya disampaikan dalam urutan kronologis. 
  • Reorientasi, berisi komentar pribadi penulis tentang peristiwa atau kejadian sejarah yang diceritakan. Reorientasi boleh ada, boleh tidak. 
3. Ciri-ciri 
Untuk mengenal lebih dalam akan dibahas ciri-ciri teks cerita sejarah. Adapun ciricirinya sebagai berikut: 
1. Disajikan secara kronologis berdasarkan urutan kejadian atau urutan peristiwa di masa lampau. 
2. Berbentuk recon teks atau cerita ulang. Cerita  ulang atau recon dibedakan menjadi  dari tiga jenis, yakni: 
  • Rekon pribadi, yang memuat keterlibatan penulis dalam peristiwa secara 
  • langsung. 
  • Rekon faktual, berisi kejadian faktual, eksperimen ilmiah, jurnal warta, catatan kepolisian, dsb. 
  • Rekon imajinatif, memuat kisah faktual namun dikhayalkan kembali menjadi cerita yang lebih rinci dan menarik. 
3. Sering menggunakan konjungsi (kata penghubung) temporal.  
4. Isinya berupa fakta yang diperoleh berdasarkan data-data yang dikumpulkan. 
5. Struktur teksnya: orientasi, urutan peristiwa, reorientasi. 
4. Fungsi 
Adapun teks cerita sejarah yang diantaranya yaitu: 
  1. Fungsi rekreatif, memberikan rasa gembira dan senang kepada pembaca. 
  2. Fungsi inspiratif, memberikan inspirasi, imajinasi dan kreatifitas untuk keberlangsungan hidup berbangsa dan bernegara untuk lebih baik lagi. 
  3. Fungsi intruktif, sebagai alat bantu dalam pembelajaran. 
  4. Fungsi edukatif, dapat dijadikan petunjuk dan pelajaran kehidupan bagi manusia dalam berperilaku. 
5. Nilai-nillai 
Cerita sejarah banyak mengandung nilai-nilai yang disajikan secara implisit (langsung) dan implisit (tidak langsung). Sebagian besar nilai yang dihasilkan masih sesuai dengan kehidupan saat ini atau dapat menjadi pembelajaran di masa ini. Berikut adalah nilai-nilai yang dapat hadir dalam cerita sejarah. 

a. Nilai budaya 
Nilai yang diambil dari budaya yang berkembang secara turun menurun di masyarakat (berhubungan dengan budaya melayu) Ciri khas nilai-nilai budaya dibandingkan nilai lainnya adalah masyarakt takut meninggalkan atau menentang nilai tersebut karena ‘takut’ sesuatu yang buruk akan menimpanya. 
 
b. Nilai moral 
Nilai yang berhubungan dengan masalah moral. Pada dasarnya nilai moral berkaitan dengan nasihat-nasihat yang berkaitan dengan budi pekerti, perilaku, atau tata susila yang dapat diperoleh pembaca dari cerita yang dibaca atau dinikmatinya. 
 
c. Nilai agama/ religi 
Nilai yang berhubungan dengan masalah keagaman. Nilai religi biasanya ditandai dengan penggunaan kata dan konsep Tuhan, mahluk ghaib, dosa-pahala, serta surga-neraka. 

Baca juga - Soal Informasi Dalam Sebuah Artikel Opini

 
d. Nilai pendidikan/ edukasi 
Nilai yang berhubungan dengan proses pengubahan sikap dan tata   laku  seseorang/kelompak orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan 
 
e. Nilai estetika 
Nilai yang berhubungan dengan keindahan dan seni. 
 
f. Nilai sosial 
Nilai yang berhubungan dengan kehidupan di dalam masyarakat. Biasanya berupa nasihat-nasihat yang berkaitan dengan kemasyarakatan. Indikasi nilai sosial dikaitkan dengan kepatuhan dan kepantasan bila diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. 

C. Rangkuman 

  1. Teks sejarah adalah tulisan yang berisi cerita, kejadian atau peristiwa yang benarbenar pernah terjadi atau berlangsung di masa lalu. teks sejarah bukanlah cerita imajinasi, namun dapat disampaikan melalui gaya penulisan prosa nonfiksi 
  2. Struktur teks cerita sejarah secara umum adalah orientasi, urutan peristiwa dan reorientasi dan diuraikan dalam tahapan-tahapan lebih terperinci sebagai berikut: pengenalan situasi, pengungkapan peristiwa, menuju konflik, puncak konflik, penyelesaian dan koda. 
  3. Ciri-ciri teks cerita rakyat adalah disajikan secara kronologis berupa urutan peristiwa, berupa recon, menggunakan konjungsi temporal, berupa fakta dan memiliki struktur orientasi, urutan peristiwa dan reorientasi. 
  4. Fungsi teks cerita sejarah adalah rekreatif, inspiratif, intruktif dan edukatif. 
  5. Teks cerita sejarah sarat dengan nilai-nilai kehidupan yang ada di masyarakat seperti nilai pendidikan, religius, moral dan lain-lain. 

D. Penugasan Mandiri  

Mangir 
Karya Prarnoedya Ananta Toer 

Di bawah bulan malam ini, tiada setitik pun awan di langit. Dan bulan telah terbit bersamaan dengan tenggelarnnya menatari. Dengan cepat ia naik dari kaki langit, mengunjungi segala dan semua yang tersentuh cahayanya. Juga hutan, juga laut, juga hewan dan manusia. Langit jernih, bersih, dan terang. Di atas bumi Jawa lain lagi keadaannya gelisah, resah, seakan-akan manusia tak membutuhkan ketenteraman lagi. 

Abad Keenam Belas Masehi 

Bahkan juga laut Jawa di bawah bulan purnarna sidhi itu gelisah. Ombak- ombak besar bergulung-gulung mernanjang terputus, menggunung, melandai, mengejari pesisir pulau Jawa. Setiap puncak ombak dan riak, bahkan juga busanya yang bertebaran seperti serakan mutiara-semua-dikuningi oleh cahaya bulan. Angin meniup tenang. Ombak-ombak makin menggila. 
Sebuah kapal peronda pantai meluncur dengan kecepatan tinggi dalarn cuaca angin damai itu. Badannya yang panjang langsing, dengan haluan dan buritan meruncing, timbul-tenggelam di antara ombak-ombak purnama yang menggila. Layar kemudi di haluan menggelembung membikin lunas menerjang serong gunung-gunung air ituserong ke barat laut. Barisan dayung pada dinding kapal berkayuh berirama seperti kaki-kaki pada ular naga. Layarya yang terbuat dari pilihan kapas dan benang sutra, menggilat seperti emas, kuning dan menyilaikan. 

Sang Patih berhenti di tengah-tengah pendopo, dekat pada damarsewu, menegur, "Dingin-dingin begini anakanda datang. Pasti ada sesuatu keluarbiasaan. Mendekat sini, anakanda:' Dan Patragading berjalan mendekat dengan lututnya sambil mengangkat sembah, merebahkan diri pada kaki Sang Patih. ''Ampuni patik, membangunkan Paduka pada malam buta begini Kabar duka, Paduka. Balatentara Demak di bawah Adipati Kudus memasuki Jepara tanpa diduga-duga, menyalahi aturan perang:' 
''.Allah Dewa Batara!" sahut Sang Patih. "Itu bukan aturan raja-raja! Itu aturan brandal!" 
"Balatentara Tuban tak sempat dikerahkan,Paduka:'  
"Bagaimana Bupati Jepara?" 
"Tewas enggan menyerah Paduka;' Patragading mengangkat sembah. "Sisa balatentara Tuban mundur ke timur kota. Jepara penuh dengan balatentara Demak. Lebih dari tiga ribu orang:' 
"Begitulah kata warta;' Pada meneruskan dengan hati-hati matanya tertuju pada Boris. "Semua bangunan batu di atas wilayah Kota, gapura, area, pagoda, kuil, candi, akan dibongkar. Setiap batu berukir telah dijatuhi hukum buang ke laut! Tinggal hanya pengumumannya:' 
"Disambar petirlah dia!" Boris meraung, seakan batu-batu itu bagian dari dirinya sendiri. "Dia hendak cekik semua pernahat dan semua dewa di kahyangan. Dikutuk dia oleh Batara Kala!" Tiba-tiba suaranya turun mengiba- iba: ''.Apa lagi artinya pengabdian? Aku pergi!  Jangan dicari. Tak perlu dicari!" Meraung. 
Ia lari keluar ruangan, langsung menuju ke pelataran depan. Diangkatnya tangga dan dengannya melangkahi pagar papan kayu. Dari balik pagar orang berseruseru, "Lari dari asrama! Lari!" 
Mula-mula pertikaian berkisar pada kelakuan Trenggono yang begitu sampai hati membunuh abangnya sendiri, kemudian diperkuat oleh sikapnya yang polos terhadap peristiwa Pakuan. Mengapa Sultan tak juga menyatakan sikap menentang usaha Portugis yang  sudah  mulai  melakukan  perdagangan ke Jawa? Sikap itu semakin ditunggu semakin tak datang. Para musafir yang sudah tak dapat menahan hati lagi telah bermusyawarah dan  membentuk utusan untuk menghadap Sultan. Mereka ditolak dengan alasan: apa  yang terjadi di Pajajaran tak punya sangkut paut dengan Demak dan musafir. 

Jawaban itu mengecewakan para musafir. Bila demikian, mereka menganggap, sudah tak ada perlunya lagi para musafir mengagungkan Demak karena keagungannya memang sudah tak ada lagi. Apa gunanya armada besar peninggalan Unus, yang telah dua tahun disiapkan kalau bukan untuk mengusir Portugis dan dengan demikian terjamin dan melindungi Demak sebagai negeri Islam pertama-tama di Jawa? Masuknya Peranggi ke Jawa berarti ancaman langsung terhadap Islam. Kalau Trenggono tetap tak punya sikap, jelas dia tak punya sesuatu urusan dengan Islam. 

Orang menarik kesimpulan dari perkembangan terakhir: antara  anak dan ibu takkan ada perdamaian lagi. Dan pertanyaan kemudian yang timbul: Adakah Sultan akan mengambil tindakan terhadap ibunya sendiri sebagaimana ia telah melakukannya terhadap abang-kandungnya. 
Pangeran Seda Lepen? Orang menunggu dan menunggu dengan perasaan prihatin terhadap keselamatan wanita tua itu. Sultan Trenggono tak mengambil sesuatu tindakan terhadap ibunya. Ia makin keranjingan membangun pasukan daratnya. Hampir setiap hari orang dapat melihat ia berada di tengah-tengah pasukan kuda kebanggaannya, baik dalam latihan, sodor, maupun ketangkasan berpacu samba memainkan pedang menghajar boneka yang digantungkan pada sepotong kayu. Ia sendiri ikut dalam latihan-latihan ini. 

Dan dalam salah satu kesempatan semacam ini pernah ia berkata secara terbuka, "Tak ada yang lebih ampuh daripada pasukan kuda. Lihat, kawula kami semua!" Dan para perwira pasukan kuda pada berdatangan dan merubungnya, semua di atas kuda masing-masing. 

"Pada suatu kali, kaki kuda Demak akan mengepulkan debu di seluruh bumi Jawa. Bila debunya jatuh kembali ke bumi, ingat-ingat para kawula, akan kalian lihat, takkan ada satu tapak kaki orang Peranggi pun tampak. Juga tapak- tapaknya di Blambangan dan Pajajaran akan musnah lenyap tertutup oleh debu kuda kalian:' Seluruh Tuban kembali dalam ketenangan dan kedamaian-kota dan pedalaman. Sang Patih Tuban mendiang telah digantikan oleh Kala Cuwil, pemimpin pasukan gajah. Nama barunya Wirabumi. Panggilannya yang lengkap: Gusti Patih Tuban Kala Cuwil Sang Wirabumi. Dan sebagai patih ia masih tetap memimpin pasukan gajah, maka Kala Cuwil tak juga terhapus dalam sebutan. Pasar kota dan pasar bandar ramai kembali seperti sediakala. Lalu lintas laut, kecuali dengan Atas Angin, pulih kembali. Sang Adipati telah menjatuhkan titah: kapal-kapal Tuban mendapat perkenan untuk berlabuh dan berdagang di Malaka ataupun Pasai. 

Bardasarkan kutipan novel tersebut, identifikasikan tahapan cerita ke dalam tabel di bawah ini. 

E. Latihan Soal   

1. Cermatilah penggalan teks cerita sejarah berikut! 
Seorang laki-laki bernama Toba yang hidupnya sederhana tidak memiliki keluarga, hal yang Toba lakukan hanya memancing untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. 
Penggalan tersebut merupakan bagian: 
A. Pengenalan situasi 
B. Pengungkapan peristiwa 
C. Menuju konflik 
D. Puncak konflik 
E. Penyelesaian. 
2. Cermatilah penggalan teks cerita sejarah berikut! 
Pada suatu hari saat memancing Toba mendapati kail pancingnya menangkap ikan yang besar. Namun Toba terkejut saat mendapati ikan besar tersebut berubah menjadi seorang wanita cantik. 
Penggalan tersebut merupakan bagian: 
A. Pengenalan situasi 
B. Pengungkapan peristiwa 
C. Konflik 
D. Puncak konflik 
E. Penyelesaian. 
 
3. Cermatilah penggalan teks cerita sejarah berikut! 
Akhirnya dia memutuskan pulang untuk makan, sampai di tengah jalan dia menemukan anaknya sedang tidur dengan bekal di sampingnya. Ketika dibangunkan Samosir mengaku telah memakan habis bekalnya dan tertidur disana.Alangkah marahnya Toba mendengar anaknya yang masih bersikukuh merasa dirinya benar. Hingga akhirnya tak sengaja dia melanggar sumpahnya dengan berujar bahwa Samosir adalah anak ikan. 
Penggalan tersebut merupakan bagian: 
 
A. Pengungkapan peristiwa 
B. Konflik 
C. Puncak konflik 
D. Penyelesaian 
E. Koda 
4. Berikut yang bukan ciri-ciri teks cerita rakyat adalah…. 
A. Berbentuk recon 
B. Memiliki struktur teks 
C. Disajikan dalam bentuk fakta 
D. Disajikan secara kronologis 
E. Menggunakan konjungsi temporal 
 
5. Perhatikan deretan kata berikut! 
1. Edukatif 
2. Rekreatif 
3. Intruktif 
4. Imajinatif 
inspiratif 
Yang bukan merupakan fungsi teks cerita sejarah adalah…. 
A. 1 
B. 2 
C. 3 
D. 4 
E. 5 
Kunci Latihan Soal Pembelajaran 1 
1. A
Termasuk pengenalan situasi karena baru mengenalkan sosok tokoh Toba. 
2. B
Jawabannya mengungkapkan peristiwa karena Toba terkejut saat mendapati ikan besar tersebut berubah menjadi seorang wanita cantik. 
3. D
Termasuk dalam penyelesaian karena Toba mengatakan siapa jati diri anaknya. 
4. B
Memiliki struktur teks bukan merupakan ciri-ciri teks cerita sejarah. 
5. D
Memang teks cerita sejarah menggunakan Bahasa imajinatif tapi bukan merupakan merupakan fungsi teks. 
 

F. Penilaian Diri 

Berilah tanda centang (√) pada format di bawah ini sesuai dengan jawaban kalian!   


Demikianlah informasi yang bisa kami sampaikan, mudah-mudahan dengan adanya Materi Mengidentifikasi Informasi Teks Cerita Sejarah Mapel Bahasa Indonesia kelas 12 SMA/MA ini para siswa akan lebih semangat lagi dalam belajar demi meraih prestasi yang lebih baik. Selamat belajar!! 


#
Mengidentifikasi Informasi Teks Cerita Sejarah File ini dalam Bentuk .pdf File Size 74Kb
Diupload oleh www.bospedia.com


      Pencarian yang paling banyak dicari
      • mengidentifikasi struktur teks cerita sejarah
      • contoh teks cerita sejarah
      • contoh teks novel sejarah beserta strukturnya
      • sebutkan struktur teks cerita sejarah
      • contoh teks cerita sejarah kelas xii
      • fungsi teks cerita sejarah
      • struktur teks novel sejarah
      • nilai-nilai dalam teks cerita sejarah
      • pdf, 2018,2019,2020,2021,2022

      Post a Comment

      Post a Comment